Berbagi Suplemen dengan Atlet Kaltim

- Senin, 3 Juni 2019 | 11:12 WIB

TARAKAN – Belum adanya persiapan menghadapi kualifikasi PON dari cabang-cabang olahraga yang dipertandingan di PON 2020 nanti yang akan berlangsung mulai pertengahan tahun hingga akhir tahun ini, membuat para atlet mulai mengeluh.

Salah satunya Cindy, atlet angkat berat asal Kota Tarakan. Meski begitu, Cindy mengaku tanpa adanya persiapan, ia tetap berharap bisa lolos menuju PON 2020. "Kalau atlet ditanya kesiapan pastinya selalu siap. Saya di sini (Samarinda) tetap latihan meski sekarang masih Ramadan dan berpuasa. Bahkan pagi dan malam hari tetap berlatih. Tinggal bagaimana sikap pemerintah provinsi hingga KONI Kaltara menyikapi ini. Siap atau tidak terutama menyangkut anggaran," katanya kepada media ini.

Cindy yang masih menempuh pendidikan di salah satu perguruan tinggi di Samarinda ini pun menilai lambannya proses persiapan ini disebabkan Kaltara sebagai provinsi baru di Indonesia. "Saat ini sudah lambat kalau ingin persiapan, daerah lain bahkan persiapan sudah sejak 2018 lalu. Bahkan atletnya mendapatkan gaji hingga nutrisi,” ungkapnya.

“Saya rasa tahun 2015 dan sekarang ini Kaltara sama saja. Bahkan di Kaltim saya lebih diperhatikan daripada Kaltara. 2017 lalu saya sempat ditawari untuk bergabung dengan Kaltim namun sampai sekarang pelatih saya tidak pernah memberikan persetujuan. Akhirnya saya tetap berusaha membawa nama Kaltara hingga PON nanti," lanjutnya.

Sebagai atlet Kaltara, Cindy harus berlatih dengan keterbatasan seperti kebutuhan nutrisi hingga suplemen yang menjadi salah satu asupan khusus bagi atlet angkat berat. "Kalau saya pun tidak muluk-muluk dengan Kaltara. Kalau pun ada anggaran, penuhi saja nutrisi atlet. Selama ini untuk mengantisipasi kadang saya berbagi dengan atlet Kaltim," beber Cindy.

Sebagai atlet yang dikenal hingga kancah nasional, Cindy memiliki harapan yang besar untuk Kaltara, yakni pemerintah wajib memperhatikan atletnya, termasuk soal apa yang dibutuhkan oleh atlet. "Kalau saya hanya bisa meminta agar pemerintah tetap menjadi orang tua bagi atlet. Berilah perhatian khusus kepada atlet. Toh kalau berprestasi siapa yang bangga, tetap pemerintah daerah dan provinsi yang bangga dengan capaian ini," ungkapnya. (puu/ash)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB

Dansa Kaltim Berharap Tryout ke Luar Negeri

Selasa, 16 April 2024 | 10:30 WIB

Aldila Debut Ganda di Stuttgart

Senin, 15 April 2024 | 17:34 WIB

Gia Sedih Bakal Lawan Megawati

Senin, 15 April 2024 | 16:30 WIB

Bukti Gaharnya Performa Aprilia

Senin, 15 April 2024 | 14:45 WIB

Aldila Debut Ganda di Stuttgart

Senin, 15 April 2024 | 13:50 WIB
X