“Yakomina Ingin Pulang, Butuh Rp 200-an Juta”

- Jumat, 31 Mei 2019 | 11:15 WIB

ANAK tenaga kerja Indonesia (TKI) itu masih terbaring di sebuah rumah sakit di Kota Nanjing, ibu kota Provinsi Jiangsu, Tiongkok. Ia baru saja menyelesaikan pendidikannya di Jiangsu Agri Animal Husbandry Vocational College.

Namun, kini kebingungan, bagaimana agar bisa sembuh, dan pulang ke Indonesia. Dia tidak punya uang untuk kembali, bahkan masih berutang di rumah sakit di sana sekira RMB 100 ribu. Jika dikurskan kurang lebih Rp 208 juta. (1 RMB = Rp 2.083,09 per 30 Mei 2019)

Nama lengkapnya Yakomina Boimau, panggilannya Yako. Mahasiswi asal Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara). Pendidikan diploma 3 (D-3) di Tiongkok ditempuh setelah menamatkan diri di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Nunukan atau dulu dikenal SMA Pancasila.

Ini kali ketiga Yako sakit di Tiongkok. Yako pertama kali menderita sakit di Tiongkok pada 2017 lalu. Pengobatannya dibiayai asuransi di Tiongkok, sejenis BPJS Kesehatan. Menyentuh biaya maksimal yang ditanggung asuransi. Fasilitas itu tak dapat lagi dipakai saat sakit kedua kalinya.

Atas penggalangan dana sejumlah pihak, Januari lalu ia dipulangkan ke orang tuanya, yang menjadi TKI di Sabah, Malaysia. Kedua orang tuanya tidak punya cukup biaya untuk memulangkan anaknya. Ayah Yako yang seorang buruh kelapa sawit sakit-sakitan.

Yako saat itu menderita infeksi pada lambung, usus dan paru-paru. Sakitnya dari Oktober 2018. Kondisinya semakin parah sehingga dipulangkan ke Indonesia. Sebagian biaya ditalangi wali kelasnya, sekira RMB 5.000-an.

Sepulang ke Malaysia. Kondisinya membaik. Setelah itu dia balik lagi ke Tiongkok menyelesaikan kuliahnya. Yako memiliki tekad kuat menuntaskan kuliahnya di luar negeri itu. “Selama di Tiongkok sangat sulit, bahkan belanja sehari-hari kadang dibantu temannya. Kemungkinan karena kesulitan biaya, sehingga terkena penyakit. Apalagi cuaca di Tiongkok tidak seperti di Indonesia. Di sana harus melawan dingin,” tambahnya.

Kini ia sakit lagi, TBC dan pneumonia dengan infeksi paru-paru.

Yako sampai ke Tiongkok difasilitasi beasiswa melalui program Indonesia Tionghoa Culture Center (ITCC) Surabaya. Yang uang kuliah dan tempat tinggalnya gratis. Hanya biaya hidup di Tiongkok yang harus dipikirkannya, seperti makan. Saat diberangkatkan pada 2016, pamannya yang di Nunukan menyanggupi. Kalau hanya untuk makan.

Sukarelawan ITCC di Kaltara M. Gozali mengatakan, penggalangan dana dilakukan untuk membantu Yako. Sejak kabar ini muncul di publik mulai banyak yang ingin memberikan bantuan kepada Yako.

“Sisa mencari biaya pengobatan saja, karena untuk kepulangan sudah ditanggung oleh Bupati Nunukan (Hj. Asmin Laura Hafid),” kata M. Gozali, kemarin (30/5).

Selain itu, Gubernur Kaltara Dr. H. Irianto Lambrie, ikut memberikan bantuan. Bantuan yang telah terkumpul sekira Rp 65 juta. Besar harapan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kaltara juga dapat membantu Yako.

Kondisi terakhir Yako mulai membaik, namun masih di rumah sakit. Selang infus sudah dicabut. “Ini diusahakan sebelum 20 Juni harus lunas (utang), karena teman seangkatannya mulai kembali ke Indonesia. Karena telah menyelesaikan kuliahnya. Takutnya tidak ada lagi yang menjaga Yako di Tiongkok,” ujarnya.

Donasi untuk Yako juga dibuka di kitabisa.com, donasi tersebut dibuka oleh seorang mahasiswa di Politeknik Negeri Jember, Vira Ariska Nurul Aini. Ia merupakan sahabat baik dari Yakomina. Ia mengenal Yakomina sejak mengikuti program student exchange dari kampus. Dari kitabisa.com baru terkumpul sebanyak Rp 2.902.841.

Sementara itu Koordinator ITCC Surabaya Andre So mengungkap jika Yako memang memiliki tekad yang kuat, berharap dapat mengubah nasibnya.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X