Raup Untung Rp 1 Juta Per Hari

- Jumat, 31 Mei 2019 | 09:41 WIB

TANA TIDUNG - Bulan Ramadan dan momen Lebaran tidak hanya memberikan berkah bagi umat yang menjalankan ibadah dan merayakannya. Berkah hari raya IdulFitri juga dirasakan oleh beberapa bidang usaha, seperti penjualan kue kering. Bahkan untuk usaha ini, omzet yang dihasilkan bisa mencapai jutaan rupiah per hari.

Melihat kondisi seperti itu, biasanya bermunculan pedagang dan perajin musiman. Karena menjanjikan keuntungan yang lumayan, banyak industri rumahan dadakan yang dipelopiri kaum ibu. Bermodal keterampilan dan aneka resep, mereka memproduksi kue kering dalam jumlah yang cukup banyak.

Pemasarannya bisa dilakukan dengan berbagai cara. Bisa lewat pertemanan, menyasar anggota arisan, sejawat di kantor, atau komunitas. Pemasaran semacam itu kadang dianggap lebih efektif. Tiap dijajakan, langsung diminati pembeli. Selain rasa saling bantu, faktor harga yang relatif murah juga jadi penentu.

Salah seorang pedagang kue kering di Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Sesayap Hj.Erni, mengaku meraup keuntungan hingga Rp 1 juta per hari. Terutama sejak 10 hari sebelum Idulfitri, meskipun ada banyak pedagang lainnya yang juga menjual kue kering yang sama sepertinya.

"Biasanya puncaknya seminggu hari menjelang Idulfitri. Orang-orangkan sudah pada libur. Nah, mereka mulai membeli kue-kue buat Lebaran karena KTT ini mayoritas PNS makanya para pedagang hanya mengharap mereka," kata Hj.Erni, saat dikonfirmasi, Rabu (29/5).

Kue-kue Lebaran yang dijual Hj.Erni sendiri terdiri dari nastar, kue kanji, hingga beberapa jenis kue kering lainnya. Harganya berkisar antara Rp 60 ribu sampai Rp 65 ribu per toples tergantung dari jenis kue tersebut. Selain itu, ia juga menjual berbagai macam kue kering kiloan, yang dibanderol mulai dari Rp100 ribu hingga Rp150 ribu per kilogramnya.

Namun begitu, Hj.Erni mengaku pendapatannya tahun ini tak secerah dibanding Lebaran tahun lalu. Pasalnya menurutnya, pada momen Lebaran tahun lalu, dia bisa mengantongi keuntungan hingga Rp 3 juta per hari. Ia menilai, turunnya angka keuntungan tersebut disebabkan kondisi perekonomian yang sedang bergejolak, yang membuat daya beli masyarakat KTT menurun.

"Iya, tentu ini sangat berpengaruh. Soalnya apa-apa sekarang serba mahal kan. Semua mengalami kenaikan. Masyarakat juga yang beli mengeluh. Kok mahal Mba, kok gitu? Tapi saya tetap bersyukur karena penurunan keuntungannya enggak jauh juga jadi masih bersyukurlah," katanya. (*/rko/zia)

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X