Lima Bulan, Ratusan Ribu Jiwa Terselamatkan

- Selasa, 28 Mei 2019 | 11:22 WIB

TANJUNG SELOR – Sejak Januari hingga Mei tahun ini, Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Kaltara telah mengamankan narkotika jenis sabu seberat 35.122,17 gram atau 35,1 kg. Jumlah tersebut berasal dari 205 laporan perkara yang telah diselesaikan.

Hal ini menjadi perhatian serius Kapolda Kaltara, Brigjen Pol Indrajit. Menurutnya, pengungkapan peredaran narkotika golongan satu jenis sabu menandakan gempuran barang haram tersebut terus terjadi.

Dengan wilayah perbatasan yang begitu panjang dimanfaatkan pelaku untuk memasukan sabu melalui Kaltara. Dengan berbagai cara sudah ditempuh pelaku untuk mengelabui petugas agar dapat meloloskan barang haram tersebut.

Dari jumlah barang bukti yang diamankan, jika estimasi 1 gram digunakan lima orang, maka dengan pengungkapan barang bukti 35,1 kg sabu ini telah menyelamatkan 175.560 orang. “Peredaran narkoba masih terjadi. Dengan jumlah yang diamankan dapat merusak ratusan ribu jiwa generasi bangsa,” ucap Kapolda Kaltara Brigjen Pol Indrajit.

Sementara, Dirresnarkoba Polda Kaltara, Kombes Pol Adi Affandi menyampaikan, sabu yang masuk melalui Kaltara tujuan akhir beredar di Kaltim, Sulsel dan Sulteng. Rute yang ditempuh untuk meloloskan sabu hingga ke tujuan akhir pertama melalui jalur Tawau, Malaysia menuju Tarakan. Kemudian sabu sebagian beredar di Tarakan sebelum lanjut menuju Tanjung Selor dan melanjutkan perjalanan darat ke Samarinda. Dan kadang lanjut menuju Sulteng.

Sedangkan, jika melalui rute Tawau, Malaysia menuju Nunukan kemudian lanjut perjalanan menggunakan jalur laut. “Semuanya barang dari Malaysia, naik kapal menuju Sulsel. Di Sulsel nantinya sabu akan terpecah di Parepare, Pinrang hingga Sidrap,” jelasnya.

Menurutnya, bandar sabu yang menjadi DPO Polda Kaltara terus menjadi penyuplai sabu masuk ke Indonesia. Sehingga, komunikasi dengan aparat Malaysia terus dibangun agar sumber barang dari hulu dapat dihentikan. Bahkan, kondisi saat ini dari jaringan antar provinsi yang diamankan terungkap bahwa jaringan baru mulai marak.

Karena, bandar yang berada di Malaysia berani memberikan sabu dengan jumlah besar tanpa harus dibayar terlebih dahulu. Apalagi, jaringan kecil yang sebelumnya mendapatkan barang dengan memesan melalui orang ke dua. Kini dapat memesan secara langsung ke Bandar. “Karena, bandar yang berada di Malaysia jika sudah kenal, tidak perlu dibayar cash. Barangnya dibawa dulu nanti dibayar belakangan,” pungkasnya. (akz/eza)

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X