Darul Istiqomah, Mirip Masjid Sunan Ampel

- Senin, 27 Mei 2019 | 12:21 WIB

Posisinya di pinggir jalan raya, Jalan Jenderal Sudirman. Pusat kota. Sejak dulu menjadi pilihan utama bagi warga perbatasan Kelurahan Karang Balik dan Karang Anyar, Kecamatan Tarakan Barat untuk beribadah. Ialah Masjid Darul Istiqomah yang terletak di RT 15 Kelurahan Karang Balik.

 

AGUS DIAN ZAKARIA


KONON, masjid ini telah ada sejak tahun 1960 yang dulunya masih berstatus langgar dan berbahan kayu. Abdullah Husein (60), seorang mantan pengurus masjid sekaligus warga asli setempat menerangkan, jika masjid tersebut dibangun atas tanah wakaf milik warga setempat yang dimaksudkan untuk membuat rumah ibadah. Wilayah tersebut belum terdapat satu pun rumah ibadah.

“Dari tahun 60-an. Yang waktu itu masih berbentuk langgar kayu. Masjid ini dibangun atas swadaya masyarakat kala itu. Karena memang di sekitar sini belum ada satu pun tempat ibadah. Jadi, salah satu warga mewakafkan tanahnya, akhirnya dibangunlah langgar yang kemudian sekarang menjadi masjid,” ujarnya, Jumat (24/5).

Sebagian besar masyarakat percaya, jika masjid ini merupakan masjid tertua ketiga di Bumi Paguntaka. Hal tersebut diperkuat dengan bentuk bangunan dan beberapa interior tempo dulu yang terlihat.

“Sebagian besar warga asli di sini percaya, kalau masjid ini merupakan masjid tertua ketiga di Kota Tarakan. Yang pertama Masjid Nurul Islam di Markoni, kedua di masjid pamusian ladang dan masjid ini yang ketiga,” tutur Abdullah.
Awang Irawan, ketua takmir masjid menerangkan, dari sumber yang didapatkannya, masjid ini telah mengalami 2 kali peremajaan yaitu di tahun 1980 dan pada tahun 2004. Meski mengalami beberapa kali renovasi, namun atap masjid sama sekali tidak mengalami perubahan sejak pertama kali dibangun. Hanya, mengenai bahan material sudah mengalami pergantian.
Selain itu, bentuk atap masjid ini dinilai mirip dengan Masjid Sunan Ampel yang terdapat Kota Surabaya. Bagian atap masjid ini memiliki jam besar yang menyerupai Jam Gadang di Kota Padang.

“Atapnya ini dari sejak pertama kali dibangun bentuknya memang seperti ini. Terus juga ada jam di bagian atas dekat atapnya. Itu kan desain bangunan lama. Kenapa masih dipertahankan? Karena memang itu termasuk ciri khas masjid ini. Selain itu, model atap yang jadul (jaman dulu) menandakan kalau masjid ini berumur cukup tua. Kalau kita lihat bentuk atap masjid ini mirip dengan Masjid Sunan Ampel. Saya tidak tahu apakah waktu itu sengaja dibangun meniru Masjid Sunan Ampel atau memang tidak disengaja,” tukasnya.

Masid ini memiliki luas sebesar 15 x 15 meter dengan bentuk persegi. Masjid Darul Istiqomah, sedikitnya mampu menampung sekitar 500 jemaah dalam satu ruangan.

“Cuma satu lantai dan masjid ini masih menyimpan bedug walaupun sudah tidak digunakan lagi,” jelas Awang Irawan.

Di momen Ramadan saat ini, pengurus masjid mengadakan buka bersama setiap hari dan terbuka bagi siapa saja. 

“Datang jam berapa pun pintu masjid selalu terbuka untuk dikunjungi,” terangnya. 

Selain itu, masjid ini memiliki penyajian tidak jauh berbeda usai melakukan salat subuh berjemaah. Ialah, kultum atau siraman rohani pagi. (***/lim)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X