Masjid Baburahmat Pernah Jadi Sekolah

- Senin, 27 Mei 2019 | 10:49 WIB

Masjid Baburahmat terletak di RT 15, Jalan Sebengkok Tiram, Kelurahan Sebengkok. Sejarahnya, masjid yang berdiri pada 1950 itu merupakan surau beratapkan daun nipah.

 

AGUS DIAN ZAKARIA

 

Dewan penasehat sekaligus saksi sejarah Masjid Baburahmat H. Zulkifli (65) mengakui jika catatan Kementerian Agama (Kemenag) masjid didirikan tahun 1980. Ia meluruskan jika masjid ini sudah ada sejak 69 tahun lalu.

"Masjid ini dibangun tahun 1950 yang awalnya masih berstatus surau kayu dengan atap daun nipah saat itu. Tahun 1970, masih musala ini akhirnya diperbesar dan dibuat 2 tingkat tapi masih berbentuk kayu. Karena bertambahnya penduduk akhirnya di tahun 2002 musala ini diperbesar lagi dan statusnya diubah menjadi masjid," terangnya, kemarin (24/5).

Ia menjelaskan, lahan masjid ini merupakan tanah dari wakaf ayah kandungnya yaitu H. Muhammad Sulaiman. Waktu itu H. Muhammad Sulaiman bermaksud mewakafkan sebidang tanahnya untuk tempat ibadah warga setempat. Masjid ini dulunya pernah ditumpangi sekolah Islam yang di dalamnya melaksanakan kegiatan belajar-mengajar.

"Lahan masjid ini dulu adalah tanah wakaf dari bapak saya, H. Muhammad Sulaiman. Tahun 70-an, masjid ini sempat dipakai untuk sekolah Islam di lantai 1, tepatnya Yayasan Al-Khairaat. Waktu itu gedungnya sangat kecil sehingga tidak bisa menampung semua santri. Karena kami peduli terhadap pendidikan Islam, jadi kami memberi tumpangan sekolah itu untuk melaksanakan kegiatan belajar," tutur ya

Seiring waktu berjalan, pertambahan penduduk, Sebengkok tiram semakin padat warga. Daya tampung masjid semakin terbatas. Sehingga, jika memasuki waktu salat, masjid ini selalu penuh dari jemaah.

Dengan kondisi jemaah yang selalu penuh, tidak heran jika sesekali mendapati jemaah salat duduk di atas kursi.

"Alhamdulillah setiap Jumat masjid ini selalu jemaahnya selalu membeludak," jelas H. Zulkifli.

Sementara itu, H. Salim Ambo selaku ketua takmir masjid mengungkapkan jika masjid ini memiliki luas sebesar 15 x 8 meter. Selain itu, masjid ini dapat menampung sedikitnya 300 jemaah.

Fasilitasnya seperti tempat pengajian anak (TPA) dan keranda mayat.

Setiap menggelar salat Id di perayaan Idulfitri, jemaah masjid ini memiliki tradisi berbeda dari jemaah masjid lainnya. Tradisi mengelilingi kampung mendatangi rumah warga satu per satu bersama-sama. Sehingga dengan tradisi seperti itu, hingga saat ini solidaritas jemaah Masjid Buburahmat masih terjaga.

“Warga di sini yang jalankan. Ini kami jalankan untuk memperkuat silaturahmi," tuturnya.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X