Berawal dari keinginan warga di daerah Pantai Amal untuk memiliki sebuah masjid sebagai tempat beribadah sekitar tahun 1970, dibangunlah sebuah masjid dengan nama Baburrahman. Masjid itu tetap kokoh hingga kini di daerah pesisir Pantai Amal.
JANURIANSYAH
BAGI warga Pantai Amal, Masjid Baburrahman bukanlah hal yang asing di telinga warga. Masjid ini terletak di Jalan Amal Lama, RT 03, Kelurahan Pantai Amal, Kecamatan Tarakan Timur.
Salah satu pendiri masjid tersebut yakni Jamaluddin (80), nelayan di kawasan itu pun berbagi cerita. “Dulu sekitar tahun 1970, di daerah sini (Pantai Amal) tidak ada tempat ibadah bagi umat Islam yakni masjid, jadi saya waktu itu bersama Dullah Raga dan Hasan Galung mengusulkan pembangunan masjid kepada warga daerah sini,” tuturnya ditemui Kamis (23/5).
Usulan tersebut disambut baik dari warga, sehingga pada saat itu langsung dilakukan pengerjaan masjid di tanah wakaf pemberian dari seseorang bernama Sikuta. “Kami bergotong royong bersama warga sekitar untuk pembangunan masjid ini, mulai dari kayu, atap hingga dana untuk pembangunan masjid tersebut kami lakukan secara swadaya,” ungkapnya.
Berdirilah Masjid Baburrahman yang sederhana dengan menggunakan material kayu sebagai bahan utama. “Pengerjaan masjid ini selesai hanya dalam waktu tidak sampai 2 bulan, setelah itu masjid sudah dapat digunakan untuk beribadah bagi warga sekitar yang dulunya ada sekitar 60 kepala keluarga (KK),” bebernya.
Pria yang juga mantan ketua RT di wilayah tersebut juga menceritakan saat ini Masjid Baburrahman sudah mengalami perubahan, baik dari segi bentuk masjid dan luasnya ruangannya. “Saya tidak tahu tahun berapa mulai dilakukan renovasi terhadap masjid tersebut, yang jelas ini sudah kali ketiga masjid tersebut dilakukan renovasi, luas ukuran masjid tersebut saat ini 20x15 meter, lebih luas dari sebelum dilakukan renovasi,” tuturnya.
Dirinya mengharapkan keberadaan Masjid Baburrahman bisa dijaga oleh generasi penerus selanjutnya, mengingat masjid tersebut merupakan tempat ibadah yang dibangun untuk menampung keinginan beribadah umat Islam yang ada di Pantai Amal. “Jaga dan rawat dengan baik, jangan sampai tidak terawat karena ini tempat ibadah milik kita bersama,” ujarnya. (***/lim)