PROKAL.CO,
TARAKAN – Peta koalisi dari Pilgub 2015 diprediksi bakal berubah menuju Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Kaltara 2020. Sebagian partai pengusung dan pendukung mengisyaratkan memilih jalan sendiri.
“Saya kira bagaimana pun kebijakan daerah itu kan kebijakan politik, cuma persoalannya selama ini berjalan tanpa musyawarah dengan partai politik, itu yang tidak jalan. Jadi terkesan jalan sendiri, partai diabaikan,” ungkap Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kaltara H. Ismail Malassa, Kamis (23/5) kemarin.
Dikatakannya, tak hanya PPP, hal yang sama juga dirasakan partai pengusung maupun pendukung lainnya. Meski begitu, ia menilai, roda pemerintahan Kaltara yang dinahkodai Dr. H. Irianto Lambrie bersama Udin Hianggio sebagai Wakil Gubernur Kaltara selama empat tahun terakhir sudah bagus.
Menurut kacamata anggota DPRD Kaltara periode 2014-2019 ini, kondisi itu tak serta merta membuat langkah Irianto Lambrie menuju Pilgub Kaltara tahun depan akan kesulitan. “Karena politik ini hitam putih, hari ini putih besok sudah hitam. Jadi tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi besok,” cetus Haji Ismail.
Menyinggung soal figur bakal calon gubernur dan wakil gubernur di Pilgub nanti, nilai Haji Ismail, saat ini belum ada yang menonjol. “Menurut saya Irianto akan tetap maju. Saya perkirakan paling banyak tiga pasang di Pilgub nanti, salah satunya ada Irianto dan Undunsyah. Tapi belum tahu mereka akan berpasangan dengan siapa karena belum kelihatan saat ini,” ujarnya.
Untuk diketahui, pada Pemilu 17 April lalu, PPP meraih enam kursi. Meliputi masing-masing satu kursi di DPRD Kaltara, Tarakan, Nunukan dan Malinau. Sementara di Tana Tidung mendapat dua kursi di legislatif. “Untuk Pilgub dari PPP kami belum tahu seperti apa nantinya. Yang jelas kami sudah bisa mengusung meski modal satu kursi,” ucapnya.