TARAKAN – Sembari menunggu bantuan perbaikan melalui program Musyawarah Perencanaan Pembangunan (musrenbang), ada pula warga yang berinsiatif membenahi pembangunan di lingkungannya. Termasuk pembenahan jalan, meski bersifat sementara. Seperti RT 61, Kelurahan Karang Anyar, daerah Lapangan.
Khususnya Jalan Swasembada. Jalan yang memiliki lebar sekitar enam meter ini masih tertekstur tanah. Badan jalan pun berlubang dan bergelombang.
Sebelumnya warga setempat berulang kali menimbun badan jalan yang berlubang. Ketika diguyur hujan, tanah terbawa air dan jalan justru berlumpur. Belum lagi lubang jalan digenangi air.
“Kasihan kami sudah berapa tahun di sini tidak diaspal-aspal. Jalannya selalu digenangi air, sudah rusak juga,” terang Martina Rante, Ketua RT 1, Karang Anyar.
Kondisi jalan ini kerap diajukan perbaikan saat mengikuti musrenbang. Tak hanya dilewati khusus warga RT 61. Tetapi juga tembusan ke Jalan Lili, daerah Pasir Putih.
Selain di Jalan Swasembada, sebenarnya masih banyak jalan di lingkungan RT 61 ini yang belum tersentuh semenisasi maupun pengaspalan.
“Sudah masuk kelurahan, tapi tidak ada. Itu tembus ke jalan Lili, di Pasir Putih,” jelasnya.
Tingginya aktivitas warga setempat, baiknya yang berjalan kaki maupun berkendara tentu dapat menghambat pengguna jalan. Ia mengatakan, pembangunan lainnya seperti pengadaan air bersih maupun listrik sudah dinikmati masyarakat.
“Jalanan kami saja yang terutama saat ini. Semoga Wali Kota terpilih bisa realisasikan program kerjanya,” harapnya.
Namun jalan mulus selalu didambakan masyarakat setempat. Sehingga besar harapannya agar pemerintah ke depan dapat mengaspal jalan tersebut. (*/one/udn)
