GUBERNUR Kalimantan Utara (Kaltara) mengeluarkan surat edaran berisi imbauan kepada warga dalam menyikapi pengumuman hasil Pemilu 2019. Dalam Surat Edaran Nomor: 300/571/BKBP/Gub tentang Imbauan Setelah Pengumuman Hasil Pemilu 2019 yang ditujukan kepada wali kota dan bupati se-Kaltara itu, Gubernur meminta agar semua pihak menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Kepada para kepala daerah, berusaha agar masyarakat di wilayah Kalimantan Utara tetap menjaga persatuan dan kesatuan serta menjaga terciptanya kondisi ketentraman dan ketertiban di wilayah masing-masing.
“Mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak melakukan gerakan inkonstitusional, terutama adanya ajakan untuk mengikuti gerakan people power yang dapat merusakan tatanan demokrasi yang telah dibangun berlandaskan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika,” tulis Gubernur di imbauan berikutnya.
Salah satu hal penting yang disampaikan Gubernur, yakni agar para elite politik, baik tim sukses kedua capres, partai politik dan calon legislatif yang turut ambil bagian dalam kontestasi dapat menahan diri dan tidak memprovokasi masyarakat atas hasil Pemilu 2019.
“Mengajak seluruh tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda serta organisasi kemasyarakatan untuk bersama-sama menjaga keutuhan bangsa dan negara serta menangkal berita hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu perpecahan bangsa,” tulisnya lagi.
Di akhir imbauan, jika berkenaan dengan upaya menciptakan suasana damai sehingga kesucian bulan Ramadan tetap terjaga.
Sebelumnya, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kaltara mengungkap jika pelaksanaan pesta demokrasi di Kaltara sudah berjalan dengan baik. “Kita bersyukur pada Tuhan Yang Maha Esa, pelaksanaan pesta demokrasi kita berjalan kondusif,” ungkap Ketua FKUB Kaltara H. Abdul Djalil Fatah, pekan lalu kepada media ini.
Kata dia, semua tahapan berjalan pada koridor yang berlaku. Termasuk pemungutan suara ulang di beberapa wilayah. “KPU sudah bekerja sesuai aturan yang berlaku, kondisi ini kita jaga sebaik-baiknya jangan sampai termakan isu yang memecah belah sesama anak bangsa,” tegasnya.
Menyikapi hasil pemilu, para tokoh agama dan masyarakat yang tergabung dalam FKUB Kaltara menilai tidak ada hal yang menimbulkan sesuatu yang tidak baik. FKUB juga tidak sependapat dengan seruan people power. “Jika pun ada pelanggaran pemilu serahkan ke pihak yang bertanggung jawab atau dibawa ke ranah hukum beserta bukti-buktinya,” terangnya.
Minggu (20/5), Kapolda Kaltara Brigjen Pol dilaksanakan berjalan dengan aman, lancar, tertib dan elegan. Tentunya, upaya ini sejalan dengan makna demokrasi. Dia pun berharap agar masyarakat tidak terpengaruh dengan seruan people power.
“Dengan silaturahmi, pasca pemilu dengan situasi damai dan sejuk di Kaltara. Kita mengahadirkan tokoh agama agar masyarakat dapat mendengar langsung pengalaman dampak dari tidak bersatunya masyarakat akan membuat bencana,” ucap Kapolda.
Kaltara pernah diganjar penilaian dengan kinerja terbaik di tingkat nasional dalam mengelola kerukunan umat beragama. “Agenda nasional lainnya dapat terselenggara dengan sukses dengan membawa nama Kaltara semakin dikenal dan terkenal, terutama dalam pembangunan di segala aspek. Dan kita menciptakan dan menjaga situasi yang kondusif sehingga pembangunan pun berjalan dengan aman, lancar dan sukses,” harapnya.
Tegas dia, siapa pun yang memengaruhi masyarakat untuk melakukan aksi-aksi yang mengganggu kamtibmas di Kaltara pasti ditindak. “Jangan dikotori dengan membuat Kaltara ini menjadi tidak aman. Makanya harus selalu hidup rukun dan damai,” harapnya.
LEBIH CEPAT DARI JADWAL