Muhammadiyah Beri Sinyal Menuju Pilgub

- Rabu, 22 Mei 2019 | 10:03 WIB

TARAKAN - Muhammadiyah menginginkan bakal calon gubernur maupun wakil gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) pada 2020 mendatang tak hanya berasal dari kalangan politisi.

Melainkan, dikatakan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kaltara, H. Syamsi Sarman, S.Pd,  dari tokoh masyarakat maupun agama termasuk pemuda non-partai politik juga pantas duduk di kursi pemerintahan provinsi termuda di Tanah Air ini.

“Sejauh ini bursa bakal calon gubernur dan wakil gubernur masih didominasi dari kalangan politisi, kalau menurut saya harus dimunculkan dari kalangan  masyarakat bawah yang non-partai, tapi bukan berarti yang politisi tidak baik namun masyarakat punya pilihan juga,” tegas Syamsi Sarman.

Menurutnya, banyak tokoh agama, masyarakat, dan pemuda di Bumi Benuanta, yang memiliki kapabilitas dan elektabilitas untuk dapat didorong maju dalam Pilgub Kaltara setidaknya sebagai bakal calon wakil gubernur. “Kalau diisi politisi semua, minta maaf ya, nantinya jadi seperti pileg lagi. Jadi masyarakat pengin ada wajah baru,” cetus dia.

Sosok dari kalangan masyarakat yang dimaksud itu adalah orang yang sejauh ini sudah berkiprah dalam membangun Kaltara. “Siapa dia saya tidak tahu, biar masyarakat memberikan usulan. Dari tokoh pebisnis atau pengusaha pribumi maupun non pribumi juga punya peluang untuk diusung,” ucapnya.

Menyinggung sejumlah tokoh agama yang dimiliki Muhammadiyah, Ketua Pelaksana Baznas Tarakan ini menjelaskan, secara organisasi Muhammadiyah punya aturan main yang namanya konvensi. “Jadi digalang dulu siapa tokohnya baru diseleksi, sehingga muncul satu nama. Apakah ada niat Muhammadiyah untuk ke sana? Ya kita lihat nanti, kalau misalnya nanti peluang untuk non-politisi itu terbuka, saya kira Muhammadiyah bisa melakukan konvensi memajukan calonnya dari kalangan sendiri,” ungkap dia.

Bagaimana jika bapak sendiri yang ditawarkan? “Kalau misalnya itu kemauan organisasi, sami'na wa atho'na, artinya saya siap. Kader Muhammadiyah itu tidak pernah meminta jabatan tapi ketika diberi amanah mereka selalu siap,” bebernya.

“Kalau memang perserikatan menghendaki saya dan masyarakat melihat saya mampu, ya saya siap saja. Saya menyiapkan diri untuk Kaltara,” tambah pria kelahiran Kalimantan Selatan ini.

Hal itu bisa menjadi kenyataan jika salah satu bakal calon gubernur yang muncul nanti ada meminang Syamsi Sarman untuk turut serta berkompetisi di Pilgub 2020. “Tergantung siapa yang akan meminang saya nanti, apakah Pak Irianto Lambrie, Jusuf SK atau Pak Udin Hianggio atau lainnya,” cetusnya.

Masih dikatakan Syamsi, perbedaan bakal calon yang menempuh jalur partai dengan bakal calon dari ormas itu biasanya terletak pada sisi finansial. “Kalau masuk di jalur politik saya kira bukan rahasia lagi, harus menyediakan mahar atau amunisi, tapi kalau melewati ormas maka terjadilah sharing dana, artinya ormas yang mengusung calon itu tentu punya tanggung jawab,” ujarnya.

Ditanya soal peluang Muhammadiyah di Pilgub nanti, Syamsi, mengatakan suara kader Muhammadiyah yang ikut dalam pemilu serentak 17 April lalu melalui calon DPD RI oleh Ahmad Kartadi, menjadi cerminan bahwa hal tersebut langkah yang baik menuju Pilgub tahun depan.

“Dengan perolehan suara 22 ribu lebih yang didapatkan Ahmad Kartadi kemarin sesuatu yang luar biasa, karena jujur kami akui kami tidak menggunakan pembiayaan politik dalam artian membagikan sejumlah uang kepada masyarakat, kami tidak menggunakan cara-cara itu karena tidak sesuai aturan organisasi, biaya politik yang kami keluarkan hanya untuk pembuatan alat peraga seperti baliho, spanduk, stiker dan lainnya,” urainya. (sur/lim)

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X