Masjid Al-Amin Simbol Organisasi Muhammadiyah

- Selasa, 21 Mei 2019 | 12:33 WIB

Masjid Al-Amin merupakan salah satu masjid terbesar di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Lingkas Ujung (Jembatan Besi), Kecamatan Tarakan Timur. Memiliki histori yang kental terkait peradaban dan eksistensi organisasi Muhammadiyah di Bumi Paguntaka.

 

AGUS DIAN ZAKARIA


BERDASARKAN catatan Kementerian Agama (Kemenag) Kota Tarakan, masjid ini dibangun pada tahun 1982. Kala itu, status Kota Tarakan masih berbentuk kecamatan bagian dari Kabupaten Bulungan. Siapa sangka, salah satu masjid terbesar di Kelurahan Lingkas Ujung ini dulunya musala kecil yang terbuat dari kayu. 

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tarakan H. Syamsi Sarman menerangkan masjid Al-Amin tempo dulu merupakan musala berbentuk panggung dwifungsi yang digunakan untuk beribadah sekaligus sekolah bagi para siswa/santri Muhammadiyah.
"Kalau dari keterangan sejarah Masjid Al-Amin dibangun sekitar tahun 80-an untuk tahun pastinya saya tidak begitu ingat. Tanahnya sendiri itu dulu diwakafkan dari warga sekitar yang bernama H. Gandut. Dulu awalnya masjid itu merupakan musala, musala itu dwifungsi. Karena ada sekolah SD Muhammadiyah dan ada masjid juga. Jadi itu bangunan kayu berbentuk panggung yang posisinya di pinggir pantai. Karena dulu pemukiman pesisir tidak sepadat sekarang, jadi laut itu masih kelihatan," ujarnya, kemarin. (20/5)
Ibadah di Musala Al-Amin kerap kesulitan karena harus membagi waktu untuk kegiatan sekolah Sekolah Dasar Muhammadiyah.

"Saat hari Jumat meja dan kursi diangkat kemudian dilaksanakan jumatan," ungkapnya.
Seiring waktu berjalan, akhirnya keluarga besar Muhammadiyah dan warga sekitar mengumpulkan dana untuk memperbaiki musala. Di akhir 80-an barulah masjid ini direnovasi besar-besaran sehingga menjadi bangunan seperti saat ini. 
"Setelah keluarga besar Muhammadiyah dan penduduk sekitar mencari dana akhirnya sedikit demi sedikit masjid ini diperbesar dan dibangun menjadi 2 lantai," tuturnya.
Masjid Al-Amin memiliki luas sebesar 25x25 meter persegi. Dengan luas masjid yang cukup besar masjid ini mampu menampung 2 ribu jemaah. Selain itu, hingga saat ini sekolah dasar Muhammadiyah yang terletak pada bagian belakang masjid masih eksis berdiri.
"Dua lantai dilengkapi fasilitas sekolah dan TPA Quran. Kapasitas masjid ini bisa menampung sekitar 2 jemaah," terangnya.

Sementara itu, Bustaman Abdullah warga setempat sekaligus pengurus Masjid Al-Amin mengungkapkan di bulan Ramadan ini, Masjid  Al-Amin semakin sibuk. Seperti pada sore,  kegiatan berbuka puasa dan yang disediakan secara gratis.

"Di bulan Ramadan ini sebenarnya tidak jauh berbeda seperti masjid pada umumnya. Tapi setiap Ramadan di sini lebih intens dalam penyajian kultum. Jadi setiap setelah salat dan menjelang berbuka puasa selalu ada sajian kultum," tutur Bustaman.
Selain itu, juga bekerja sama dengan perguruan tinggi untuk mengembangkan dakwah. Beberapa fasilitas pendukung masjid disediakan.

"Universitas Muhammadiyah (Unismu) Makassar mengirim mahasiswa tingkat akhir sebagai dai untuk mengisi kegiatan Ramadan. Ini adalah kerja sama perdana dan insyaallah akan dilaksanakan rutin setiap Ramadan. Khusus bulan Ramadan kami juga menyiapkan pos kesehatan dilengkapi petugas untuk melayani jemaah yang mungkin ada keluhan. Selain itu seperti masjid yang lain setiap Ramadan di sini juga ada pos zakat fitrah," pungkasnya. (***/lim)

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X