Buka Bersama Nenek Ngatiah di Samping Pemakaman

- Selasa, 21 Mei 2019 | 11:39 WIB

Jika sebelumnya kegiatan Sahur dan Buka Bareng Yuk (SBY) Radar Tarakan digelar di rumah yang serba ada, kemarin justru lain. Kegiatan yang didonaturi oleh PT Pipit Mutiara Jaya (PMJ) Tarakan buka bersama di area Pemakaman Tionghoa, Gunung Lingkas, Tarakan Timur.

-----

BUKAN sebuah permukiman yang tim SBY sambangi, namun hanya rumah seorang nenek yang tinggal sebatang kara di area Pemakaman Tionghoa. Ngatiah seorang nenek berusia 55 tahun, sudah tinggal di Pemakaman Tionghoa selama 2 tahun.

Jika stigma umum di masyarakat bahwa kuburan atau pemakaman merupakan hal yang angker atau ditakuti, namun Ngatiah tidak demikian. “Apa yang mau ditakuti, hantu mana mengganggu. Memang waktu saya tidur pernah ada orang Tionghoa yang sudah lama meninggal berdiri di samping tempat tidur saya, dipegangnya tangan saya, sepertinya dia mau pamitan,” tuturnya menceritakan hal unik yang dialami.

Namun hal itu tak lantas membuatnya takut. Tinggal di pemakaman dengan rumah berukuran 2x2,5 meter dengan dinding seng dan lantai tanah serta tidak adanya jendela tetap dinikmati Ngatiah.

Hanya, ia merasa terganggu oleh kelakuan manusia yang jahil. Ia menceritakan, pernah mendapati barang di rumahnya yang dikemas dalam sebuah kardus berhamburan dan beberapa barang termasuk buku nikah hilang.

Merasa resah dengan hal itu, Ngatiah yang berjualan jengkol di Pasar Tenguyun ini penasaran siapa pelaku yang sering berbuat jahil kepadanya. Kondisinya juga sedang sakit, ia istirahat dan tidak berjualan sembari mengawasi rumahnya. “Pernah tampungan air saya itu jadi kotor dan bau amis. Jadi saya kadang kalau siang masuk rumah, saya kunci dari dalam, supaya saya tahu siapa pelakunya. Tapi sampai sekarang belum kedapatan, apakah dia tahu saya enggak jualan kali,” tuturnya.

Sudah 2 bulan Ngatiah tidak berjualan, kebutuhannya sehari-hari pun hanya bergantung pada bantuan rutin Baznas Tarakan dan beberapa donatur.

Panas, pengap serta gelap, itulah yang terasa saat tim SBY Radar Tarakan menyambut waktu berbuka di rumahnya itu. Cahaya hanya bersumber dari dua buah pelita. Hal itu tak membuat tim SBY resah. Santapan berbuka pun dinikmati bersama.

Ngatiah mengucapkan banyak terima kasih kepada semua yang sudah membantunya. Ia tidak bisa membalas jasa atas bantuan-bantuan itu, hanya doa yang semoga dikabulkan oleh Allah SWT. “Saya cuma bisa mendoakan, semoga rezekinya lancar dan diberi kelancaran dalam bekerja. Semoga yang kerja di perusahaan bosnya sabar, baiklah dan kebaikan ini semoga menjadi amal jariah buat kita semua,” ungkapnya.

Ketua Panitia SBY Radar Tarakan Ayu Lysna Sari mengucapkan terima kasih atas kontribusi PT PMJ Tarakan dalam program rutin setiap Ramadan. “Semoga donasi ini menjadi berkah dan terhitung pahala oleh Allah, apalagi di Ramadan ini,” tuturnya.

Tidak lupa, Ayu mengajak kepada seluruh masyarakat Kota Tarakan yang memiliki rezeki lebih untuk dapat bergabung dalam program SBY Radar Tarakan, yang mana bertujuan meringankan beban orang yang membutuhkan.  (udn/lim)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pelayanan Pelabuhan di Tarakan Disoroti

Sabtu, 27 April 2024 | 08:55 WIB

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB
X