Empat Periode Berkat Doa Mustajab Seorang Ibu

- Senin, 20 Mei 2019 | 13:25 WIB

Menjabat empat periode sebagai salah seorang wakil rakyat, tak semua bisa memerolehnya. Ada perjuangan panjang dan usaha keras agar bisa kembali mendapatkan simpati dan kepercayaan masyarakat untuk menduduki kursi DPRD. Siapa sangka, sosok kehadiran ibu bersama doanya, akhirnya kembali mengantarkan Syamsuddin Arfah, bisa kembali terpilih untuk kali keempat.

 

ANDI PAUSIAH

 

UMUMNYA, bisa tepilih sekali sebagai anggota legislatif tentulah hal yang begitu disyukuri. Terlebih lagi bisa kembali berkesempatan terpilih untuk empat kali berturut-turut. Yah, sudah 15 tahun lamanya, Syamsuddin Arfah menjalani kehidupan sebagai anggota legislatif terhitung sejak 2004. Jika ada kata lebih dari sekadar syukur, itu yang ingin diungkapkan Syamsuddin Arfah di kesempatan momen setahun sekali menjadi muzaki dalam kegiatan Assalamualaikum Sahur dan Bukber Yuk Radar Tarakan Group.

“Alhamdulillah juga tidak menyangka, selama empat kali pemilu ini.  Semua karena ibu saya masih mendampingi saya,” ungkap Syamsuddin Arfah, anggota legislatif yang sudah menjabat selama tiga periode di DPRD Kota Tarakan.

Jika menapak tilas masa-masa sulitnya saat menjadi anggota DPRD dari zaman masa-masa sulit hingga saat ini, kata Syamsuddin Arfah, begitu luar biasa proses yang dilaluinya. Tak mudah mendapatkan kepercayaan masyarakat begitu saja. Meski diakuinya, setiap caleg yang memanfaatkan keterpilihannya memiliki peluang untuk kembali terpilih. “Pilihannya hanya dua. Terpilih lagi atau sebaliknya. Jika bisa memanfaatkan keterpilihannya, tentu sangat mungkin terpilih. Caranya, harus menjaga konsituen,” jelasnya.

Lebih lanjut diungkapkannya, untuk menjaga  konstituen, harus selalu berkomunikasi. Tidak hanya di masa menjelang pemilu. Sebaran konstituen baik dari jejaring partai, maupun keluarga serta relawan, adalah komponen utama yang wajib dijaga. “Mereka banyak tersebar di Tarakan Timur, simpul massanya harus terpelihara baik. Kerja sama tim juga. Beda tahun ini, keluar dari zona. Terpenting, jangan hanya membutuhkan mereka saat menjelang pemilu,” jelas suami Putri Kumalasari ini.

Selain itu, ia juga menanamkan kepada seluruh keluarga agar selalu terbuka menerima siapa pun yang berkunjung. Lanjut Syamsuddin, banyak yang datang dengan sejumlah persoalan. “Saya sudah tanamkan kepada keluarga khususnya di rumah, terlepas dari apa pun maksud kedatangan mereka, sekecil apa pun harus tetap dibantu. Begitu juga keluarga besar. Jika sedang membutuhkan, kita harus ikut hadir agar mereka merasakan kehadiran kita,” ujarnya.

Dengan begitu, peluang kembali terpilih dapat diraih. Seperti itu juga yang diterapkan terhadap komponen yang selama ini membantunya hingga tetap bertahan sejak lama.

“Dari zaman tidak enak sampai saat ini sudah terlewati. Teringat di kegiatan sahur tiga tahun lalu, sedang dapat musibah keluarga meninggal. Alhamdulillah, melalui teman-teman dari Radar Tarakan juga membantu memfasilitasi kegiatan sahur ini sehingga bisa dipertemukan dengan anak-anak yatim,” ujar pria kelahiran Tarakan 1 Januari 1976 ini.

Lebih jauh ia mengulas terkait kebiasaan berbagi tidak hanya di  momen Ramadan. Juga tak hanya anak yatim, tetapi juga warga tak mampu. “Dan momennya bertepatan saya ada target ingin berbuka bersama untuk mengucapkan rasa syukur saya atas perjuangan semua yang ikut membantu. Alhamdulillah tim Radar Tarakan bisa menjadi fasilitator sehingga bisa dikatakan hubungan ini seperti simbiosis mutualisme,” urai pria yang juga merupakan pengisi rubrik Hikmah Ramadan di Radar Tarakan ini.

Kembali bercerita, besarnya manfaat dari berbagi walaupun dalam keadaan sempit. Terlebih kepada anak-anak yatim dan warga tak mampu. Ada yang datang dengan maksud tertentu, satu yang ia tekankan kepada keluarga kecilnya, jangan pernah mengecewakan orang-orang yang datang membutuhkan pertolongan. Begitu cara Allah membagi rezekinya. “Mereka (anak yatim) bukan yang perlu ke kita. Melainkan kita yang perlu ke mereka. Itu prinsip saya.  Dalam pemahaman agama, pertolongan rezeki yang datang tu berkat keberadaan mereka dan bantuan dari Allah,” tegasnya.

Sehingga lanjutnya, siapa pun yang datang, harus melapangkan hati dan selalu bersikap terbuka.  “Jangan sampai berkecil hati.  Kalau sedang tak ada, usahakan ada. Seberapa pun itu nominalnya,” lanjut pria yang juga merupakan Pembina Yayasan Pendidikan Islam Ulul Albab Tarakan ini.

Selain mustajabnya doa dari seorang ibu yang luar biasa, adalah dukungan dari seorang istri. “Alhamdulillah istri yang membantu semuanya. Di belakang layar bersama semua tim,” ungkapnya.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pelayanan Pelabuhan di Tarakan Disoroti

Sabtu, 27 April 2024 | 08:55 WIB

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB
X