Ikut Jaga Lingkungan dan Dukung Pemerintah Raih Adipura

- Senin, 20 Mei 2019 | 13:16 WIB

Inovasi dari sebuah sampah tak hanya sekadar menjadi barang unik yang memiliki sejuta manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Namun perkembangan inovasi dari sampah itu pun bisa ‘disulap’ menjadi barang yang memiliki nilai yang jauh lebih tinggi lainnya. Salah satunya menjadi busana yang cantik dan anggun.

RACHMAD RHOMADHANI

JIKA pandangan mata Anda melihatnya hanya sekilas. Mungkin Anda bisa saja tertipu dari busana yang dikenakan para remaja putri tersebut. Ya, karena memang sekilas busana yang dikenakan itu tak ubahnya seperti busana lain pada umumnya. Cantik dan anggun tatkala dikenakan. Apalagi ditunjang dengan paras yang memang cantik juga dari remaja putri itu.

“Anggun memang. Cantik busananya,” ucap Anggi salah seorang warga di Tanjung Selor kepada penulis saat kali pertama melihat busana yang dikenakan para remaja putri kala itu.

Anggi yang merupakan wanita berhijab itu pun tak menyangka bahwa busana yang ia lihat itu ternyata hanyalah terbuat dari bahan sampah. Karena memang menurutnya sampah itu biasa sehari-hari hanya dibuangnya begitu saja.

“Haa, masak dari sampah itu. Kok bisa ya seperti itu. Cantik sekali,” ungkapnya terheran.

Diketahui, saat itu pun ia mengaku sedikit termotivasi dalam memanfaatkan sampah ke depannya. Atau paling tidak sampah yang menurutnya tak digunakan lagi akan diberikan ke remaja kreatif itu. Tak lain, itu untuk dijadikan busana yang anggun lainnya yang dapat dipamerkan.

“Kalau mau buat seperti itu sepertinya masih belum mampu. Jadi, nanti paling buat kerajinan lainnya. Atau saya kasih saja sampah plastiknya ke mereka,” ujarnya.

Sementara, dari penelusuran penulis sendiri dari sekolompok remaja putri itu ternyata merupakan pelajar di salah satu sekolah negeri yang ada di Ibu Kota Kaltara, Tanjung Selor, tepatnya SMA Negeri 1 Tanjung Selor.

Memang dari penampilan busana yang terbuat dari bahan bekas atau sampah itu cukup membius masyarakat yang saat itu menyaksikan. Meski, dalam peragaannya terbilang cukup singkat lantaran dilangsungkan di sela-sela acara yang diselenggarakan Pemprov Kaltara.

“Nyaman saja menggunakan busana ini,” ucap para remaja itu saat penulis menanyakan tentang perasaannya menggunakan busana kala itu.

Sedangkan, dari keterangan yang disampaikan oleh Kepala SMA Negeri 1 Tanjung Selor, Sunjono bahwa dari kreativitas busana yang dikenakan para pelajarnya itu merupakan murni dari karya mereka.

Artinya, tidak cukup banyak pengarahan dari pembimbing dalam desain busana yang dikenakan para pelajar itu.  Ini untuk memancing kreativitas dalam diri pelajar sendiri. “Termasuk untuk kreasi busananya itu menyesuaikan dari bahan yang ada. Kami tidak mengharuskan modelnya seperti apa dan bagaimana. Intinya, dari karya itu memiliki sebuah nilai yang juga dapat memiliki nilai dalam berkompetisi juga,” ungkapnya.

Ditanya mengenai sampah–sampah yang diperoleh dari para pelajarnya sendiri? Ia menjelaskan bahwa sampah plastik dan lainnya itu didapat karena kepeduliannya dengan lingkungan.

Termasuk dalam perihal lingkungan sekolahnya sendiri. Di mana mereka biasa mengumpulkan dan mendaur ulang untuk dijadikan busana. Ya, seperti busana yang sudah ada mereka buat ini. “Sampahnya itu sebenarnya beragam. Hanya, memang yang digunakan untuk mendesain busana itu tertentu dan yang mudah untuk dirangkainya,” ujarnya.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X