Polisi Deteksi Dini Massa ‘People Power’

- Jumat, 17 Mei 2019 | 10:52 WIB

TARAKAN - Pergerakan massa dari luar daerah ke Jakarta pada 22 Mei mengikuti seruan people power saat pengumuman hasil Pemilu 2019 oleh KPU RI menjadi atensi kepolisian. Polres Tarakan mendeteksi secara dini warga yang akan ikut hadir dalam kegiatan tersebut.

Kapolres Tarakan AKBP Yudhistira Midyahwan mengatakan, pihaknya hingga detik ini belum mendapatkan adanya informasi warga Tarakan yang ikut atau berencana mengikuti seruan people power atau kegiatan lainnya. “Meski belum ada informasinya, kami tetap melakukan pemantauan terus dan mengimbau kepada warga Tarakan untuk tidak ikut-ikutan pergi ke Jakarta,” ujarnya.

Dirinya menilai hal tersebut tidak ada manfaatnya, terlebih saat ini kondisi harga tiket transportasi udara sedang mahal. Dirinya lebih menyarankan agar uang tersebut digunakan untuk bersedekah dan membantu orang yang kurang mampu. “Ini bulan yang penuh berkah, marilah kita isi dengan hal yang lebih bermanfaat, terlebih pada saat itu juga mendekati hari Idulfitri, alangkah lebih baiknya berkumpul dengan keluarga merayakan hari kemenangan,” tuturnya.

Sejauh ini pihaknya tetap memantau dan fokus menjaga kondusifitas Kota Tarakan. Bila nanti ada warga yang akan pergi ke Jakarta dalam kegiatan penolakan hasil pemilu seperti isu yang beredar pihaknya akan terus memantau.

“Seharusnya tidak ada lagi warga yang pergi jauh-jauh ke Jakarta, karena kita di sini semuanya sudah menerima hasil Pemilu 2019 yang sudah berjalan dengan damai dan aman,” ucapnya.

Terkait pengumuman hasil Pemilu 2019 di KPU RI pada tanggal 22 Mei mendatang, tidak ada intruksi khusus dari pusat untuk di daerah, namun pihaknya tetap melakukan pemantuan kondisi di Jakarta.

“Pada dasarnya kita hanya mengimbangi saja, namun tetap kami sesuaikan dengan perkiraan intelijen dan dinamisnya situasi di Tarakan, yang jelas apa pun yang terjadi kami setiap saat harus siap,” tuturnya.

Sementara itu Ketua MUI Tarakan K.H. Muhammad Anas menyampaikan imbauan kepada warga Tarakan untuk tidak ikut-ikutan datang ke Jakarta menjelang pengumuman hasil Pemilu 2019 oleh KPU.

“Sebagai umat Islam di bulan Ramadan ini seharusnya membersihkan diri dari dosa dengan mencari banyak pahala, janganlah ikutan-ikutan ke sana hanya untuk melakukan tolong-menolong yang tidak benar, di mana hanya untuk mengacaukan keamanan negara,” ujarnya.

Dirinya juga mempertanyakan bila ada warga yang memaksa untuk pergi ke Jakarta, dirinya menilai hal tersebut tidak ada gunanya mengingat di Kaltara khususnya Tarakan pelaksanaan Pemilu 2019 berjalan dengan damai dan aman. “Jangan sampai pelaksanaan Pemilu 2019 di Tarakan yang damai dan aman ini ternodai, mari kita sama-sama tetap menjaga Tarakan ini damai dan aman hingga selesainya pengumuman pada tanggal 22 Mei mendatang,” ujarnya.

 

SEJUMLAH NAMA DILAPORKAN

Sementara di Jakarta, salah satu caleg dari PDI Perjuangan Dewi Tanjung melaporkan sejumlah tokoh ke Polda Metro Jaya atas tuduhan makar.

Dewi yang juga pelapor kasus makar terhadap Eggi Sudjana itu, kini melaporkan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais, Habib Rizieq Shihab, dan Ustaz Bachtiar Nasir.

Laporan Dewi sendiri diterima dengan nomor register LP/2998/V/2019/PMJ/Dit. Reskrimum tertanggal 14 Mei 2019.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X