Mengaku Sempat Pesimis, Hasil di Luar Ekspektasi

- Jumat, 17 Mei 2019 | 10:44 WIB

Muhammad Misbahi Nur Ihsan dinobatkan sebagai peringkat pertama dari hasil pengumuman nilai Ujian Nasional (UN) Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) oleh Disdikbud Kaltara. Diketahui, dari empat mata pelajaran yang diikutinya. Untuk mata pelajaran Fisika dan Matematika ia mendapatkan nilai 100. Sedangkan, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris masing-masing 92 dan 98.

RACHMAD RHOMADHANI

“SAYA sama sekali tidak menyangka,” itulah ucapan awal Muhammad Misbahi Nur Ihsan saat diwawancarai penulis tentang capaiannya tersebut, Kamis (16/5).

Anak dari pasangan Muhammad Najib, S.P, M.Si dan Siti Rachmaniyah, S.Si, M.P ini bahkan mengaku, saat awal mengerjakan mata pelajaran yang diujikan secara nasional itu justru sedikit pesimis.

Sehingga saat itu, ia pasrah terhadap apa yang menjadi hasilnya kelak. Apakah nanti nilainya baik ataupun sebaliknya. Khususnya, pada beberapa mata pelajaran yang menurutnya memang cukup menguras pikirannya. “Jujur, saya sebenarnya agak pesimis saat mengerjakan soal-soalnya kala itu,” ungkapnya.

Namun, anak pertama dari lima bersaudara ini justru dibuat terkejut dari hasil pengumuman yang menunjukkan ia menjadi pelajar dengan peringkat pertama se-Kaltara. Menurutnya, capaian itu sungguh di luar ekspektasinya. Karena memang saat itu ia sejak awal menaruh rasa pesimis dalam dirinya.

“Tapi, dengan hasil seperti ini tentu saya bersyukur. Alhamdulillah ini memang nilainya yang saya sendiri tidak tahu mengapa bisa di luar ekspektasi,” katanya seraya menunjukkan wajah yang tak menyangka.

Padahal, lanjutnya, pelajar kelahiran Bogor 13 Maret 2001 ini mengenai persiapan sebenarnya ia tak ubahnya seperti rekan-rekan lainnya di sekolah. Persiapan memang harus ekstra. Terutama, mata pelajaran Fisika.

“Ya, kalau untuk saya pribadi di Fisika itu memang harus ekstra. Karena saya tidak ada ikut les,” ucap pelajar yang akrab disapa Misbah ini.

Ditanya alasan tak mengikuti les Fisika itu sendiri? Pelajar yang saat ini tinggal di Jalan Bhayangkara, Tanjung Selor ini mengaku lantaran sebelumnya sudah mengikuti langganan aplikasi ruang guru. Selain itu, ada akun zenius yang menjadi metode pembelajaran yang kala itu didapatkannya hasil pinjam dari rekannya.

“Untuk persiapan sekalipun tak les, hampir tiap sore saya sempatin nge-review materi Fisika dari kelas 10 hingga 12. Untuk waktu, kira-kira sejak November atau Desember lalu,” ujarnya.

Adapun, berdasarkan penjelasannya juga, aplikasi ruang guru itu merupakan aplikasi media belajar dengan menggunakan video. Sehingga semua materi SMA dari kelas 10, 11 dan 12 ada secara lengkap di dalam bentuk video itu. Sedangkan, zenius sendiri sejatinya sama seperti halnya media pembelajaran berbasis video. Hanya, dia bentuknya bukan aplikasi. Melainkan, harus buka websitenya terlebih dahulu.

“Kalau alasan lain saya tidak ikut les sebenarnya saya tidak tahu di mana tempat les yang bagus di sini. Itulah sampai saat akhir menempuh pendidikan di SMA Negeri 1 Tanjung Selor menggunakan yang ada saja metodenya,” akunya.

Di sisi lain, capaian yang diperolehnya itu merupakan suatu berkah tersendiri baginya. Apalagi, selama di kelas ia mengaku bahwa tak ubahnya seperti rekan-rekan lainnya. Bahkan, untuk tingkatan dalam di kelas sejatinya ada yang lebih dari dirinya.

“Saya nggak pernah tahu ranking saya dari kelas X. Cuma terakhir tahu di semester V, alhamdulillah itu pun dapat ranking III di kelas kalau tidak salah,” ungkapnya.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X