TARAKAN - Usai pelaksanaan Idulfitri pada Juni yang akan datang beberapa cabang olahraga (cabor) kembali memulai aktivitasnya. Tidak hanya itu di akhir tahun 2019 juga beberapa cabor yang saat ini berinduk di Kalimantan Utara bakal menghadapi babak kualifikasi yang menjadi syarat mutlak berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2020.
Salah satunya cabor layar, cabor yang kerap mengemas medali di level nasional ini diketahui akan melangsungkan kualifikasi PON pada September 2019 sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh Persatuan Olahraga Layar Seluruh Indonesia (PORLASI).
Ketua Umum PORLASI Kalimantan Utara Widodo mengatakan, untuk jadwal pelaksanaan kualifikasi PON tidak ada yang berubah termasuk kuota yang telah disepakati. "Jadwal sudah ditetapkan di September tepatnya 9 -16 September 2019 di Jakarta. Ini berdasarkan pleno pengurus dan telah disetorkan ke KONI pusat. Terkait dengan kuota 90 atlet, 17 nomor yang dilombakan. Pastinya kalau dikatakan sangat berat bisa dikatakan berat, kalau dikatakan Kaltara punya peluang. Melihat kondisi yang seperti ini kita tidak ingin terlalu banyak bicara jangan sampai kita bicara target A dikarenakan kondisi akhirnya meleset," bebernya.
Saat ini PORLASI Kalimantan Utara telah memiliki kesiapan atlet jelang kiprahnya yang kesekiankalinya di multi even yakni PON. "Sekarang ini memang rencana kita menurunkan kurang lebih 10 atlet putra maupun putri. Dari beberapa atlet tersebut Kalimantan Utara akan ikutkan 10 atletnya di enam kelas yang akan dipertandingkan pada babak kualifikasi PON September di Jakarta nanti," jelasnya.
Diketahui terkait dengan kesiapan menuju kualifikasi PON hingga persiapan PON, Widodo mengakui membutuhkan anggaran berkisar Rp 100 juta yang diperuntukkan 10 atletnya tersebut. "Untuk training center mungkin untuk 10 atlet kita butuhkan Rp 100 juta lagi pula yang perlu kita antisipasi adalah peralatan kita saat latihan karena untuk peralatan ini tidaklah murah," tambahnya.(puu/udn)