Disdikbud Investigasi Aktor Video Perundungan

- Rabu, 15 Mei 2019 | 10:52 WIB

TARAKAN - Kasus video perkelahian sekaligus perundungan terhadap pelajar yang viral di media sosial, dipastikan berasal dari Kota Tarakan. Dikemukakan Plt. Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) pada Disdikbud Tarakan Wiranto.

“Kalau lihat videonya itu, lokasinya di Bukit Cinta dan itu ada di Tarakan. Itu anak Tarakan enggak mungkin orang lain,” terang Wiranto, Selasa (14/5).

Berdasarkan hasil pengamatan Radar Tarakan, dalam video tersebut menceritakan tentang seorang orang anak gadis berbaju oranye yang awalnya hanya membentak anak berbaju hitam dengan mengenakan celana olahraga sekolah. Kemudian gadis berbaju oranye tersebut memukul dan menendang gadis berbaju hitam. Di akhir video gadis berbaju oranye bersama rekannya membuka hijab gadis berbaju hitam dan meminta untuk membuka baju hingga terlihat pakaian dalam.

Menanggapi hal tersebut, Wiranto menjelaskan bahwa dirinya merasa sedih dengan tingkah yang dilakukan para pelajar tersebut. Untuk itu, langkah yang akan dilakukan pihaknya ialah berkoordinasi bersama pihak sekolah dan pihak terkait untuk melakukan pembinaan terhadap siswa yang dimaksud.

“Yang utama ini adalah mencari dulu keberadaan anak ini. Karena lokasinya ini di sekitar SMPN 5, jadi kemungkinan tidak jauh lokasinya di situ. Nanti akan kami usut, kalau ketahuan akan kami tindaklanjuti,” bebernya.

Jika benar, siswa tersebut merupakan pelajar Kota Tarakan, Disdikbud akan melihat tentang seberapa jauh tindak kekerasan yang dilakukan. Kemudian dilakukan pembinaan dengan harapan agar siswa tersebut tetap dapat bersekolah.

“Kalau diperhatikan anak-anak itu adalah anak SMP, atau bisa juga anak SMA. Kami akan lakukan investigasi,” tutupnya.

Sementara itu, Wali Kota Tarakan dr. Khairul, M.Kes, mengatakan bahwa pihaknya harus melihat akar masalah lebih dulu, sebab karakter anak didik dipengaruhi oleh keadaan rumah, lingkungan dan sekolah.

"Jadi kalau sering melihat kekerasan di rumah, lingkungan atau sekolah, akan memengaruhi anak. Anak kecil begini tentu ada contoh," bebernya.

Meski belum diketahui kejelasan video tersebut, namun Khairul berharap agar siswa yang dimaksud bukanlah siswa asal Tarakan. Kendati demikian, Khairul menginginkan agar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) dapat melakukan investigasi dan tidak membiarkan hal tersebut terjadi kembali.

Sebab pada dasarnya pendidikan karakter menjadi salah satu bagian penting bangsa Indonesia. Namun jika terjadi terus menerus, Khairul menginginkan adanya tindakan administratif dari pihak sekolah dengan mengikutsertakan orang tua siswa yang bersangkutan, sebab ini merupakan tanggung jawab moral dari orang tua.

"Saya menginstruksikan kepada Disdikbud untuk lakukan investigasi. Miris jika melihat kekerasan dilakukan anak-anak," tegasnya.

Melalui hak tersebut Khairul menyatakan bahwa kasus perkelahian siswa akan dijadikan evaluasi sekaligus konten materi pendidikan, sebab persoalan pembangunan karakter perlu dilakukan.

"Saya akan minta laporan hasil investigasinya," pungkasnya. (shy/lim)

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X