Pelajar Abaikan Larangan Disdikbud, Tetap Coret Coret

- Rabu, 15 Mei 2019 | 10:45 WIB

TANJUNG SELOR – Meski Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltara telah mengimbau untuk tidak melakukan aksi coret-mencoret pasca pengumuman kelulusan SMA/SMK lewat website, Senin (13/4). Fakta di lapangan, para pelajar yang dinyatakan lulus mengabaikan imbau tersebut.

Dan seolah menjadi sebuah tradisi, aksi konvoi dan coret-mencoret seragam sekolah tetap dilakukan.

Berdasarkan pantuan awak media Radar Kaltara, aksi coret-mencoret seragam sekolah nyaris dilakukan di sepanjang Taman Sungai Kayan (TSK) Tanjung Selor Senin sore. Di sana, para pelajar dengan bermodalkan piloks warna-warni saling mencoret baju seragam sekolah putih dan abu-abunya. Baik dicoret dengan model acak ataupun bentuk batik dan animasi lainnya.

Tak tetinggal juga, dalam aksi itu mereka pun saling memberi tanda tangan kepada rekan-rekannya. Dengan diberikan nama disetiap tanda tangannya.

Saat itu juga ada yang menggelar konvoi dan berjalan kaki dari arah sekolahnya. Namun konvoi dengan seragam putih dan abu-abu yang penuh coretan.

Sehingga saat itu pemandangan sepanjang jalan protokol di Ibu Kota Kaltara, Tanjung Selor tampak sedikit berubah. Pasalnya, ratusan pelajar itu berjalan bersama nyaris memenuhi setengah badan jalan.

Diketahui, aksinya itu dilakukan nyaris mendekati waktu berbuka puasa. Ratusan pelajar itu tak urung pulang sekalipun matahari saat itu sudah mulai tenggelam.

Dan saat awak media mencoba menemui beberapa pelajar yang tengah asyik mencoret seragam rekan-rekannya. Mereka tampak enggan untuk diwawancari. Sebab, beberapa di antaranya mengaku takut dan merasa bersalah atas aksinya itu. Sebab, sebelumnya memang sudah diintruksikan agar tak dirayakan secara berlebihan.

“Tidak mau, nanti dimarah,’’ kata salah seorang siswa sembari meninggalkan awak media ini.

Di sisi lain, meskipun merasa bersalah. Namun, di halaman media sosial, khususnya facebook justru terdapat banyak momen mereka merayakan kelulusan dengan aksi coret – mencoret seragam. Padahal, aksi itu sebenarnya dapat dihindari dan baju seragam dapat disumbangkan.

Hal itu seperti yang diungkapkan Kepala Disdikbud Kaltara, Sigit Muryono. Ditegaskan kepada pelajar yang merayakan kelulusan agar tidak dilakukan secara berlebihan. Misalnya, dengan menggelar konvoi ataupun mencoret seragam sekolah.

Mengapa? Karena dapat membahayakan diri mereka sendiri ataupun pengendara lainnya yang tengah melintas di sepanjang jalan raya. Termasuk, mengenai seragam sekolah yang dicoret bahwa sebaiknya disumbangkan kepada adik kelasnya.

“Tapi, di sini kami sudah menyampaikan ke masing-masing sekolah agar melarang siswa dan siswinya untuk konvoi dan coret seragam saat kelulusan nanti,’’ jelasnya.

Untuk diketahui, jumlah peserta ujian nasional SMA dan SMK sederajat sebanyak 8.468 peserta. Rincinya, SMA negeri dan swasta sebanyak 5.184 dengan jumlah laki-laki 2.474 dan perempuan 2.710; MA negeri dan swasta sebanyak 524 dengan rincian laki-laki 19 dan perempuan 15; SMK negeri dan swasta sebanyak 2.726 dengan laki-laki 1.416 dan perempuan 1.310; serta SMTK sebanyak 34 dengan laki-laki 19 dan perempuan 15. Sementara, untuk persentase kelulusan tingkat SMK se-Kaltara berdasarkan data yakni rata-rata 99,71 persen.(omg/ana)

 

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X