HASANI (34) harus menerima 100 jahitan untuk menutupi 17 luka robek akibat gigitan buaya. Warga RT 08 Mamburungan Timur, Kecamatan Tarakan Timur, itu menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya akibat serangan buaya yang terjadi di Tanah Merah, Tana Tidung pada Jumat subuh pekan lalu.
“100 jahitan robek untuk menutupi 17 luka sobek. Jadi satu perban ini menutupi 2 luka sobekan. Lumayan dalam karena ada taringnya sepanjang jari telunjuk masuk di paha kiri saya,” terang Hasani, Minggu (12/5).
Kejadian nahas yang dialaminya bermula saat ia hendak mencuci kaki di dalam tambak usai membantu rekannya memanen hasil tambak. Namun, saat asyik mencuci kaki ia tak menyangka ada seekor buaya secara tiba-tiba muncul menyerang. Beruntung, dengan upaya keras ia bisa melepaskan diri dari cengkraman predator itu.
“Waktu itu saya cuci kaki di tambak sebelah yang kami panen, tiba dia (buaya) muncul menggigit saya. Saya kaget berteriak ‘Allahu Akbar’ pas buaya itu menggigit. Sempat beberapa detik dia mencoba tarik saya masuk ke air, tapi saya sekuat tenaga bertahan dan akhirnya bisa melepaskan diri,” terangnya.
Setelah itu, dengan cepat ia berhasil mendapat bantuan dari rekan-rekannya. Hasani dilarikan ke RSU Provinsi Kaltara berselang beberapa menit kejadian. Meski selamat dari maut, lukanya sangat serius.
Penyerangan buaya pada manusia di lokasi tersebut bukanlah pertama kalinya. Sebelumnya ia mengaku, seorang petani tambak yang tidak jauh dari tambaknya juga mengalami peristiwa yang sama. Nahasnya, korban penyerangan sebelum meninggal dunia karena mengalami luka cukup parah.
“Sebelumnya dulu ada juga orang diserang bagian tambak di atas. Tapi dia dibunuh saja, tidak dimakan. Dibawa masuk air tapi mayatnya ditemukan dengan luka sobek di mana-mana. Itu yang bikin kami heran. Dia membunuh tapi tidak memakan manusia,” tukasnya.
Akibat kejadian itu, Hasani mengaku masih trauma menjalani aktivitas di perairan. Meski demikian, satu per satu saudara dan rekannya datang memberikan motivasi dan dukungan kepadanya.
“Masih trauma. Tapi mungkin akan kembali lagi kalau memang sudah tidak ada hal lain yang dikerjakan,” pungkasnya. (*/zac/lim)