TARAKAN – Semakin parahnya kerusakan jalan di Jalan Aki Balak tepatnya di depan Yonif Raider 613/Raja Alam, dikeluhkan pengendara yang melintasi jalan tersebut, karena dianggap rawan menjadi penyebab kecelakaan.
Keluhan akan kerusakan jalan tersebut bisa menjadi penyebab kecelakaan cukup beralasan, mengingat kondisi di kawasan tersebut minim akan Penerangan Jalan Umum (PJU) sehingga ketika akan melintasi kawasan tersebut pada malam hari, pengendara harus menurunkan kecepatan dan memaksimal penerangan dari kendaraan bermotor.
“Kalau siang tidak masalah masih kita lihat, yang masalah kalau malam hari khususnya kendaraan roda dua (R2), kalau tidak hati-hati kita bisa terjatuh,” tutur pengendara R2, Herman, Minggu (12/5).
Dirinya menganggap kerusakan yang terjadi disebabkan curah hujan yang tinggi beberapa waktu lalu dan adanya kendaraan bertonase berat yang mengakibat kerusakan jalan tersebut makin parah.
“Sudah hujan, dilewati lagi kendaraan bertonase berat, sehingga wajar cepat rusak, meskipun saat ini sudah dilakukan penanganan awal dengan memperbaiki jalan yang rusak dengan semen, saya yakin hal tersebut tidak bertahan lama,” ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan pengendara lainnya, Helmi yang menilai air hujan dan kendaraan bertonase berat yang menjadi penyebab kerusakan di jalan tersebut.
“Kalau hujan deras pasti banjir, baru di lewati kendaraan bertonase berat sehingga jalannya seperti sekarang rusak parah,” tuturnya.
Dirinya mengharapkan instansi terkait dapat melakukan penindakan yang serius terhadap jalan tersebut, mengingat jalan tersebut merupakan satu-satunya akses masyarakat di daerah utara untuk menuju ke pusat kota.
“Ini akses satu-satunya saya harapkan ada perhatian serius terkait kondisi jalan ini, jangan ketika terjadi kecelakaan yang sampai menelan korban jiwa baru dilakukan perbaikan,” ucapnya.
Sementara Kepala DPUTR, Haidir saat dihubungi melalui telepon selulernya dirinya tidak bisa memberikan penjelasan dikarenakan sedangan mengikuti rapat. “Jalan yang mana, nanti saya hubungi lagi karena sedang rapat,” tuturnya.
Ketika pewarta mencoba hubungi telepon seluler Kepala DPUTR, Haidir sudah tidak aktif lagi.(jnr/udn)
