CABANG olahraga (cabor) sepak bola Kaltara berupaya lolos di kualifikasi PON yang kemungkinan dilaksanakan tahun ini. Beberapa metode pun dilakukan di antaranya melaksanakan penyeleksian secara terbuka bagi seluruh putra maupun putri daerah.
Sebagai persiapan, Hendra Radiyanto, Sekretaris PSSI Kaltara mengatakan, membutuhkan anggaran sekira Rp 150 sampai 200 juta. Anggaran tersebut selain untuk operasional selama seleksi juga diperuntukkan mengontrak pelatih. “Kami akan ajukan ke KONI karena memang tanggung jawab KONI untuk menyediakan dana, sementara PSSI kewajibannya hanya teknis di lapangan,” kata Hendra.
Hendra menuturkan semua kegiatan akan dilakukan secara transparan dan terbuka, artinya semua masyarakat Kaltara bisa melihat, baik melalui media maupun hadir langsung di lapangan. Mulai dari tahapan seleksi sampai terbentuknya tim PON PSSI Kalimantan Utara.
“Proses persiapan bisa dipantau bahkan untuk anggaran yang diterima dari KONI Kaltara akan dijabarkan secara transparan selama proses persiapan tim,” katanya.
Jika persiapan berjalan sesuai dengan rencana, PSSI Kaltara menargetkan tim putra dan putri akan lolos ke PON 2020 di Papua, dengan harapan tidak terganggu permasalahan klasik seperti angaran yang tidak pasti.
Selain tim putra dan putrid, PSSI Kaltara juga mempersiapkan tim futsal yang akan berlaga di Pra PON. Peluannya juga besar untuk bisa lolos. “Untuk Futsal bukan hanya peluang lolos, tapi juga berpeluang meraih medali di PON. Cabang ini regulasinya belum kami terima maka akan dilakukan seleksi setelah seleksi tim sepak bola,” jelasnya. (puu/ash)