Baznas Komitmen Membina Mualaf

- Rabu, 8 Mei 2019 | 20:50 WIB
FENOMENA berpindah keyakinan agama di negeri yang memiliki kebhinnekaan seperti Indonesia ini bukanlah sesuatu yang baru. Anggota masyarakat yang meninggalkan agamanya sebelumnya dan berpindah ke agamanya yang baru, sudah menjadi berita publis. Di dalam Islam, orang yang baru memeluk agama Islam itu disebut mualaf. Jumlah mereka sangat banyak namun belum mendapatkan perhatian yang serius. Baznas Tarakan sebagai organisasi resmi yang dibentuk pemerintah untuk mengelola zakat, telah berusaha melakukan pembinaan intensif terhadap kelompok yang masih sangat membutuhkan pembinaan tersebut. Beberapa kegiatan yang dilakukan Baznas Tarakan adalah penyantunan, pelatihan keagamaan dan lomba MTQ. Hal itu diungkapkan Ketua Baznas Tarakan K.H. Zainuddin Dalila kepada Radar Tarakan. "Awalnya kami sangat prihatin kepada para mualaf ini. Kebanyakan mereka hanya masuk Islam begitu saja, tetapi tidak pernah mendapatkan pembinaan yang serius. Saya bersama teman-teman di Majelis Ulama Indonesia bekerja sama dengan Baznas Tarakan sudah sejak beberapa tahun lalu mencoba melakukan kegiatan-kegiatan yang arahnya untuk membina para mualaf. Kami melakukan pelajaran baca Alquran yang dimulai dari belajar Iqra'. Ini dilakukan secara rutin di kecamatan-kecamatan secara berkelompok. Sekali waktu mereka dikumpulkan untuk pengajian bersama. Biasanya di bulan Ramadan seperti ini, mereka berkumpul melakukan pesantren kilat Ramadan yang diisi ceramah oleh para ustaz dari MUI," ujar Zainuddin yang akrab disapa pak Kiai. Terkait kerja sama dengan Baznas, tokoh karismatik yang juga menjabat Ketua Umum MUI Kaltara itu bahwa diantara kelompok asnaf yang berhak menerima zakat itu adalah mualaf. "Mualaf itu berhak menerima zakat. Satu dari delapan asnaf penerima zakat adalah mualaf. Jadi, lembaga Baznas itu harus melakukan pembinaan kepada mualaf. Caranya silakan saja bisa dengan pengajian-pengajian atau melaui lomba MTQ seperti yang dilakukan akhir-akhir ini. MTQ mualaf itu dimaksudkan untuk memotivasi para mualaf agar mau sungguh-sungguh belajar agama Islam. "Bagaimana mereka mengerti tentang Islam, kalau tidak belajar. Mereka dari nol, tidak tahu tentang Islam. Maka tidak ada kata lain harus belajar, belajar dan belajar agar Islam yang sudah dipilih itu betul-betul bisa diyakini dan diamalkan," ujar Pak Kiai. "Jadi, tidak hanya sekadar masuk Islam baca syahadat saja. Kita akan bantu mereka untuk belajar agama Islam, pelan-pelan tapi pasti sampai mereka memahaminya," pungkasnya. (adv/har)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB

Tiga Seksi Jalan Tol IKN Siap Beroperasi Juli 2024

Selasa, 23 Januari 2024 | 13:19 WIB
X