Puasa Pertama Banjir Pesanan

- Selasa, 7 Mei 2019 | 12:09 WIB

TANA TIDUNG– Hari pertama puasa Ramadan,  permintaan akan kelapa parut mulai mengalami peningkatan. Sejumlah pedagang kelapa kebanjiran pesanan dua kali lipat dari hari biasanya.

"Sudah mulai banyak yang membeli. Tradisi Ramadan kalau sudah hari pertama puasa begini banyak warga yang membutuhkan kelapa untuk membuat kue sebagai dagangan untuk berbuka puasa,” ungkap Muzakir, salah seorang pedagang kelapa parut di Jalan Jenderal Sudirman, Senin (6/5).

Ia menyebutkan, di momen Ramadan, bisa mencapai  250 buah hingga 350 buah dalam sehari.  Menurutnya, permintaan kelapa parut meningkat karena masyarakat sudah mulai mempersiapkan keperluan untuk berjualan takjil dan berbagai macam menu berbuka khas sajian puasa. Ia mengatakan, jika dibandingkan dengan hari-hari biasa, penjualan kelapa parut paling banyak hanya 20 buah hingga 25 buah.

"Ini baru hari pertama Ramadan permintaan warga sudah banyak rata-rata satu orang bisa beli lima sampai 10 buah.  Karena kebanyakan yang membeli untuk membuat aneka kue yang akan dijual untuk berbuka puasa makanya permintaan meningkat ketika sudah bulan puasa," katanya.

Untuk per buahnya, kelapa parut yang dijual Muzakir dihargai Rp 7 ribu sampai Rp 8 ribu tergantung ukuran besar kecilnya kelapa. Dan diakuinya, pasokan dan stok kelapa lancar di hari pertama. Ia juga menambahkan, kelapa dipesan dari penjual yang ada di wilayah Sekatak dan Pimping. Untuk kebutuhan Ramadan,  ia telah mempersiapkan hingga 4 ribu biji kelapa.

"Hari pertama Ramadan ini insya Allah aman aja pasokan lancer. Didatangkan langsung dari Desa Pimping dan Sekatak. Biasanya kelapa masuk setiap empat hari sekali, itu tergantung stok dari mereka. Kalau ada stok pasti cepat ngantarnya," katanya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, meningkatnya jumlah permintaan kelapa parut, membuat pedagang kelapa kebanjiran omset. Jika kelapa parut dijual seharga Rp 8 ribu per buah dengan jumlah kelapa terjual 350 buah maka, sehari ia bisa  mengantongi omzet hingga Rp 2,8 juta.

"Alhamdilllah, setiap masuk bulan Ramadan selalu ada berkah. Kalau keuntungan terkadang tidak menentu juga karena banyak juga kebutuhan lain yang harus dibeli," katanya.

Sementara itu, aktivitas jual beli di pasar tradisonal semakin padat oleh warga yang berbelanja untuk keperluan berbuka puasa. Salah satunya di Pasar Induk Imbayud Taka, warga sudah mulai mempersiapkan keperluan berbuka puasa. Kondisi ini membuat pasar lebih padat dari hari biasanya. Sejumlah pedagang musiman pun mulai bermunculan seperti pedagang kolang-kaling, cincau, dan pedagang dadakan lainnya.   (*/rko/zia)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Pembangunan Tiga PLBN di Kaltara Klir

Senin, 6 Mei 2024 | 17:40 WIB

BPPW Target 6.691 SR Air Bersih di Kaltara

Sabtu, 4 Mei 2024 | 18:15 WIB

Ada Empat Tantangan Pendidikan di Kaltara

Sabtu, 4 Mei 2024 | 15:30 WIB
X