PROKAL.CO,
MALINAU - Rembug tani guna mewujudkan program swasembada beras dan ketahanan pangan di Kabupaten Malinau kembali digelar di Ruang Laga Feratu, Kantor Bupati Malinau, Rabu (16/9).
Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan (Dispertanak) Kabupaten Malinau, Ghiram Barshobedie menuturkan, acara rembug tani tersebut sebagai ajang silahturahmi dan bertukar pengalaman antar kelompok tani, guna memacu semangat tani dalam mensukseskan pembangunan dalam bidang pertanian, perternakan dan perikanan dalam mewujudkan swasembada beras dan ketahanan pangan. Rembug tani ini dihadiri sebanyak 206 kelompok tani.
Dipaparkan Ghiram, untuk mendukung Pertanian di Kabupaten Malinau, pemerintah telah melakukan sejumlah langkah kebijakan. Misalnya pengadaan lahan pertanian, infrastruktur tanaman pangan seperti percetakan sawah, pengadaan jaringan irigasi, optimalisasi lahan pertanian dan jalan usaha tani, serta bantuan usaha peningkatan produksi pertanian (Saprodutan) lainnya.
Di samping itu, penyuluhan pertanian dan pembinaan terhadap petani secara terus-menerus guna meningkatkan kualitas SDM petani, juga telah dilakukan. “Kita juga melakukan versifikasi pangan agar masyarakat tidak dipaksakan bertumpu pada satu jenis makanan pokok saja, sehingga tercipta keanekaragaman komsumsi pangan” jelasnya.
Ia mengungkapkan, dari hasil pendataan dan analisis statistik pertanian, menunjukkan bahwa produksi padi dari tahun ketahun selalu menunjukkan peningkatan. Tahun 2012 misalnya, produksi padi sawah 8,932 ton, di 2013 meninggkat menjadi 10,547 ton dan meningkat kembali di 2014 menjadi 12,068 ton. Sedangkan produksi padi ladang pada tahun 2012 sebesar 13,988 ton, pada tahun 2013 produksi 12,703 ton dan di 2014 produksinya 13,769 ton.
Namun demikian, meski produksi padi di Malinau selalu meningkat seiring dengan laju pertumbuhan penduduk yang juga semakin meningkat, terkadang ancaman perubahan iklim yang tidak menentu, seperti banjir atau kekeringan, serta kemungkinan terjadinya ahli fungsi lahan sawah menjadi kendala. “Untuk itu kita harus terus menerus memacu produksi padi agar tetap konsisten dengan swasembada beras dan ketahanan pangan,” ucapnya. (HUMAS-06/yan)