Terhalang Awan, Hilal Tidak Terlihat

- Senin, 6 Mei 2019 | 15:01 WIB

KANTOR Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Kalimantan Utara (Kaltara) bersama Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas III Tanjung Harapan, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kaltara, Pengadilan Agama (PA), serta sejumlah organisasi masyarakat (ormas) Islam melakukan pengamatan atau rukyatul hilal, Minggu (5/5).

Pengamatan itu dilakukan di Gunung KNPI, Tanjung Selor. Hingga pukul 18.14 WITA hilal di Kaltara tidak terlihat.

Kepala BMKG Kelas III Tanjung Harapan Muhammad Sulam Khilmi menjelaskan, sesuai prediksi tepat pukul 18.14 WITA bulan sudah dapat terlihat melalui alat telescope keno polar. Namun hingga pukul 18.20 WITA bulan tidak juga terlihat.

“Ada beberapa faktor yang menyebabkan tidak terlihatnya hilal di Tanjung Selor,” ungkap Sulam kepada Radar Tarakan usai melakukan pemantauan, kemarin.

Adanya gumpalan awan yang cukup tebal dan pemantauan tidak pada ufuk yang ideal. “Ufuk yang ideal itu adalah titik di mana kita mengamati sama tingginya dengan tempat matahari terbenam, atau lebih tinggi. Tapi kami prediksi bulan di Tanjung Selor sudah 5 derajat,” bebernya.

Sementara, Kepala Kanwil Kemenag Kaltara H. Suriansyah mengatakan, dari BMKG sudah melihat hilal dengan telescope, tapi hingga saat ini tidak ada satu pun di antara yang hadir menyatakan secara resmi melihat hilal.

Meskipun tahun ini hilal di Kaltara, khususnya di Tanjung Selor tidak terlihat, pihaknya tetap berupaya mencari tempat yang lain agar hilal di Kaltara dapat terlihat. “Kami berharap tahun depan semua bisa melihat secara langsung,” bebernya.

Di beberapa daerah, terutama di Kalimantan Timur (Kaltim) hingga 20 tahun hilal tidak pernah terlihat. “Jadi kalau saja tadi terlihat tentu hal itu akan menjadi sejarah di Kaltara, apalagi ini menjadi kali pertama kami melakukan pemantauan hilal di Kaltara,” pungkasnya.

Kemenag dan MUI Tarakan juga melakukan pemantauan hilal di Taman Berlabuh. Meski tidak melihat adanya hilal 1 Ramadhan jatuh pada hari Senin tanggal 6 Mei 2019. Hal itu disampaikan langsung Ketua MUI Tarakan K.H. Muhammad Anas.
Ia menjelaskan, pihaknya meyakini tidak terlihatnya hilal dari pemantauan pada minggu petang, terjadi karena adanya awan yang menutupi bulan. "Kegiatan rabiatul hilal di Taman Berlabuh berjalan lancar. Dari pantauan kami bersama instansi terkait terutama BMKG, memang kami tidak melihat adanya hilal. Namun kami meyakini, hilal itu tertutupi adanya awan tebal saat ini. Oleh karena itu kami cukup optimistis sidang isbat yang digelar memutuskan 1 Ramadan jatuh sesuai prediksi," ujarnya.

Kejadian hilal tertutup awan kerap dialami pemantau hilal di beberapa daerah setiap menjelang Ramadan dan Idulfitri.

"Tidak kecewa, karena beberapa daerah juga pernah terjadi seperti ini. Tapi kalau daerah sekitarnya sudah melihat hilal artinya itu sudah bisa menjadi dasar untuk meyakini masuknya bulan baru. Karena kondisi langit tiap daerah berbeda, jadi memungkinkan tertutupnya hilal oleh awan dalam kondisi tertentu," terangnya.

Kepala Kemenag Tarakan H.M. Shaberah mengatakan jika posisi hilal sudah di atas 2 derajat, maka hal itu sebenarnya sudah bisa dikatakan memasuki Ramadan. “Kalau yang di bawah 2 derajat itu masih sulit terlihat sehingga belum bisa dikatakan apakah sudah masuk atau tidak. Karena ada yang melihat ada juga yang tidak lihat. Jadi sulit memastikan seperti itu," ucapnya. 

Meski demikian, jika adanya daerah belum melihat adanya hilal, maka keputusan datangnya bulan tersebut akan ditentukan melalui sidang isbat. Karena menurutnya, tidak terlihatnya hilal pada sebuah daerah belum tentu diikuti dengan daerah lain.

Pemerintah memutuskan awal puasa atau 1 Ramadan jatuh pada hari ini (6/5). Keputusan itu diambil melalui sidang isbat yang digelar tadi malam (5/5). Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin berharap awal puasa yang bersamaan ini menjadi cerminan kebersamaan bangsa Indonesia.

Lukman menuturkan sidang memutuskan awal puasa jatuh hari ini setelah ada laporan dari para perukyah di lapangan. "Ada sembilan perukyah yang melaporkan melihat hilal. Kesaksian mereka di bawah sumpah," kata politisi PPP itu.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X