Waspada Penipuan Catut Nama Kepala PSDKP

- Jumat, 3 Mei 2019 | 09:19 WIB

TARAKAN- Kejadian penipuan melalui media sosial yang mencatut nama pejabat kerap kali terjadi. Masyarakat harusnya lebih jeli saat menerima pesan yang meminta uang dan mengatasnamakan pejabat.

Seperti kejadian baru-baru ini, Kepala Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kaltim, Kaltara dan Kalsel, Akhmadon yang dicatut untuk pinjam dana.

Diketahui, hampir semua kontak HP milik Akhamdon mendapatkan pesan melalui WhatsApp dan menggunakan foto profil Akhmadon. Isi dari pesan tersebut adalah meminta uang. “Bisa saya pinjam duit dulu kah, soalnya ada dana yang harus saya transfer sekarang. Insya Allah besok dananya saya kembalikan, karena saya masih di tengah laut.” Begitu isi dari pesan tersebut.

Akhmadon saat dikonfirmasi kemarin (2/5) mengaku sempat kaget lantaran dihubungi beberapa orang yang menerima pesan tersebut. Beruntung, beberapa orang yang menerima pesan tersebut belum mengirimkan uang dan segera mengkonfirmasi kepada dirinya. “Saya dihubungi dan tanya kalau apakah benar itu nomor dan foto saya. Jadi saya tegaskan kalau nomor bukan saya punya, tapi kalau foto itu memang foto saya. Itu foto saat melakukan kegiatan di Bontang pekan lalu untuk pelepasan penyu dan napoleon,” bebernya.

Dilanjutkan Akhamdon, dari beberapa informasi yang ia terima terhadap penerima pesan tersebut, pelaku meminta uang dengan jumlah yang bervariasi, mulai dari Rp 2 juta, Rp 5 juta, dan bahkan sampai di angka Rp 10 juta. Terhadap kejadian tersebut, dirinya langsung melakukan klarifikasi melalui pesan dan status di media sosial.

“Ini bukan yang pertama kali tetapi sudah tiga kali. Salah satunya pada April 2017 lalu, saat saya melakukan penenggelaman kapal, namun saat itu tidak sebanyak kali ini,” bebernya.

Diakuai Akhamdon, kejadian tersebut sempat membuat heboh rekan kerjanya yang ada di luar Tarakan. Bahkan beberapa jam setelah kejadian itu, beberapa rekan kerja Akhmadon dari Batam, Sulawesi, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Jakarta mengkonfirmasi kebenaran pesan tersebut. Bahkan, pesan tersebut juga sempat ditujukan kepada salah satu auditor di Inspektorat Jenderal. “Saya langsung klarifikasi bahwa pesan itu hanya modus penipuan. Sampai saat ini belum ada yang konfirmasi sudah mengirimkan uang,” jelasnya. (zar/ash)

 

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X