TARAKAN - Beberapa waktu lalu cabang olahraga (cabor) bola tangan secara resmi ditambahkan menjadi cabor tanding di Pekan Olahraga Nasional (PON). Saat ini masih ada beberapa cabor yang mengantre agar dapat dipertandingkan juga di PON Papua, salah satunya cabor squash.
Saat ini kurang lebih 15 pengurus Persatuan Squash Seluruh Indonesia (PSI) tingkat provinsi telah menyertakan dukungan mereka secara tertulis agar cabor squash dapat dipertandingkan di PON Papua. Sebagai penyedia atlet di Kaltara, PSI Tarakan sampai saat ini masih menunggu kabar baik terkait kepastian cabor squash di PON. Sebab pada PON 2020 ini menjadi peluang emas untuk meraih prestasi selain di level kejuaraan nasional.
Ketua Umum PSI Tarakan Andita Pramadhana mengakui harusnya squash bisa dipertahankan menjadi cabor tanding. Karena pada PON 2016 sebelumnya squash sudah menjadi cabor tanding. "Di PON 2016, beberapa atlet Tarakan mewakili Kaltara di PON Jawa Barat, lalu kenapa di PON 2020 tidak dapat dipertandingkan. Ini sebenarnya menjadi kesempatan emas bagi squash untuk memperbaiki kegagalan di PON 2016," tuturnya. "Sampai sekarang pun kami masih menunggu keputusan KONI Pusat terkait hal ini karena tentunya kami wajib memiliki rencana jika squash akan ditandingkan," bebernya.
Pria yang akrab disapa Didit ini mengakui, kepastian squash dipertandingkan atau tidaknya akan diputuskan satu pekan ke depan. Dirinya pun berharap cabor ini bisa ditandingkan, karena beberapa atlet di provinsi lain sudah ada yang latihan untuk mengejar PON. "Sampai sekarang pun beberapa atlet kita masih latihan di Bogor," jelasnya. (puu/ash)
