TARAKAN – Tiga atlet renang Kaltara memiliki peluang semakin besar tampil di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020. Yakni Zefanya, Fachrul, dan Naufal, setelah digadang-gadang lolos ke PON berdasarkan limit waktu yang dimiliki dari hasil kejurnas beberapa waktu lalu.
Namun untuk kepastian lolos tidaknya atlet Kaltara di PON ini, pengurus Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Kaltara masih menunggu keputusan pasti dari Pengurus Besar (PB) PRSI terkait kuota yang diberikan.
Terlepas dari itu, PRSI Kaltara pastinya akan melaksanakan pemusatan latihan bagi atletnya yang dipastikan lolos di PON. Ketua Umum PRSI Kaltara Yonatan Yus menjelaskan, jika ketiga atletnya secara resmi lolos di PON Papua, ia membutuhkan sedikitnya Rp 300 juta untuk melaksanakan pemusatan latihan.
Pada persiapan PON 2016 lalu, satu atlet Kaltara saat itu yakni Angel, melakukan pemusatan latihan hingga ke Australia untuk mempertajam limit waktunya. Alhasil pada PON 2016 Angel yang merupakan anak kandung Yonatan Yus ini menjadi atlet satu-satunya di Kaltara yang memperoleh dua medali emas di PON.
Yonatan menuturkan, pastinya selama proses jalannya pemusatan latihan dipastikan atletnya akan melaksanakan try out seperti yang ia lakukan kepada Angel. “Kami pastinya akan melihat perkembangan dari atletnya itu sendiri, pastinya juga membutuhkan try out. Selain memperkuat serta mempertajam perolehan waktu. Dari try out juga kita bisa melatih mental atlet saat dipertandingan nantinya,” lanjut Yonatan yang juga merupakan ayah dari Zefanya.
Selain membutuhkan anggaran besar untuk persiapan menuju PON, pemerintah provinsi melalui Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kaltara juga diharapkan dapat membantu atlet untuk melengkapi suplemen hingga vitamin atlet yang berlaga di PON nantinya. “Pastinya tidak hanya sekadar persiapan dengan pemantapan saja, pastinya asupan suplemen juga sangat dibutuhkan setiap atlet untuk tetap menjaga fisik mereka di lapangan selama proses persiapan,” tuturnya. (puu/ash)
