JKN-KIS Menjadi Penyambung Hidup Syaharuddin

- Senin, 29 April 2019 | 21:07 WIB

NUNUKAN -  Banyak masyarakat yang menggantungkan biaya pelayanan kesehatannya pada program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan.

Sejak program JKN-KIS diselenggarakan di awal tahun 2014, BPJS Kesehatan telah banyak membiayai kasus katastropik salah satunya adalah tindakan hemodialisa atau yang lebih dikenal dengan cuci darah pada pasien penderita gagal ginjal.

Salah seorang pasien penderita gagal ginjal yang tertolong berkat program JKN-KIS adalah Syaharuddin (59). Pria asal Nunukan yang beralamat di Jalan Bhayangkara Nunukan Tengah ini sudah hampir enam tahun menjalani hemodialisa. Dari awalnya 2 kali dalam seminggu, kini rutinitas ini harus dijalaninya 3 kali dalam seminggu.

“Saya sudah menjalani cuci darah sejak tahun 2014. Dari tahun 2014 hingga 2015, cuci darah saya jalani di RSUD Tarakan. Alhamdulillah, instalasi hemodialisa di RSUD Nunukan dibuka pada tahun 2015 sehingga cuci darah bisa saya lanjutkan di RSUD Nunukan hingga saat ini. Selama bertahun-tahun menjalani cuci darah, seluruh biaya pelayanan kesehatan yang saya dapatkan sepenuhnya dijamin Program JKN-KIS,” ungkap Syaharuddin saat ditemui di sela-sela perawatan cuci darah di RSUD Nunukan pada Jumat (26/04).

Setiap kali melakukan cuci darah, diperlukan biaya yang tidak sedikit. Untuk satu kali menjalani cuci darah, pasien umum tanpa JKN-KIS harus membayar biaya sekitar Rp 1 juta hingga Rp 2 juta. Biaya tersebut belum termasuk biaya lainnya apabila memerlukan obat-obatan tambahan atau perawatan tambahan lainnya di rumah sakit.  

Bayangkan saja jika mereka harus menjalani dua sampai tiga kali cuci darah dalam seminggu. Dengan biaya yang sangat besar itu, tentu saja pasien gagal ginjal merasa khawatir dengan biaya yang harus dikeluarkan. Akan tetapi, kekhawatiran itu sirna bagi para pasien gagal ginjal yang menjadi peserta JKN-KIS seperti yang telah dialami Syaharuddin.

“Jujur saya bangga dengan adanya Program JKN-KIS ini. Saya dan teman-teman lainnya yang hidupnya bergantung dengan cuci darah pastilah sangat bersyukur dengan adanya program ini. Program ini seperti penyambung hidup kami,” ujarnya.

“Ditambah lagi pelayanan yang saya rasakan selama ini sangat baik. Tidak ada diskriminasi antara Peserta JKN-KIS, pasien umum maupun pengguna asuransi swasta lainnya. Semuanya dilayani sesuai standar dan prosedur yang telah ditetapkan,” tambahnya.

Di akhir perbincangan, Syaharuddin mengucapkan apresiasinya kepada pemerintah yang telah mencanangkan program JKN-KIS, BPJS Kesehatan sebagai penyelenggara dan fasilitas kesehatan yang telah memberikan pelayanan dengan baik.

“Program ini dapat berjalan berkat dukungan semua pihak. Saya berharap semoga Program JKN-KIS tetap berjalan dan terus memberikan manfaat bagi masyarakat karena banyak masyarakat yang tertolong dari program JKN-KIS ini seperti saya,” tutupnya.  (adv/oki/har)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X