Tablo Jalan Salib, Mengenang Penebus Dosa

- Sabtu, 20 April 2019 | 10:54 WIB

TANJUNG SELOR – Perayaan Jumat Agung umat Katolik di Gereja Katedral Parorki Santa Maria Assumpta, Tanjung Selor tampak begitu khidmatnya, kemarin (19/4).

Namun, diketahui sebelum perayaan Jumat Agung, ratusan umat Katolik terlebih dahulu merayakan Kamis Putih pada Kamis (18/4). Dan keesokan harinya (Jumat) dilanjutkan dengan jalan salib (tablo).

Pastor Gereja Katedral Parorki Santa Maria Assumpta, Tanjung Selor, Stephanus Sumardi, Pr mengatakan, tablo atau disebut jalan salib ini diperankankan oleh Orang Muda Katolik (OMK) di Gereja Katedral Parorki Santa Maria Assumpta, Tanjung Selor.

Dalam peran tablo itu mengisahkan bagaimana perjalanan hidup Yesus Kristus dahulu saat diadili dan dihukum mati sembari disiksa oleh prajurit-prajurit Romawi. Bahkan, hingga Yesus wafat disalib yang sebelumnya dipikul oleh-Nya.

“Tablo atau jalan salib ini memang menjadi gelaran sebelum puncak perayaan Jumat Agung pukul 15.00 WITA nanti,” ungkap Pastor Steph sapaan akrabnya kepada Radar Kaltara saat ditemui usai gelaran Tablo.

Lanjutnya, di Gereja Katedral ini merupakan kali pertama menggelar tablo sendiri. Tentu, ini diharapkan ke depannya dapat lebih menggugah keimanan umat kepada Tuhan Yesus Kristus. Hal ini diwujudkan dengan pelayanan serta rela berkorban antar sesama umat.

“Ya, tablo jalan salib di sini kali pertama. OMK dalam peranannya pun memang tampak begitu menghayatinya,” ujarnya.

“Hal ini pun tak jarang membuat umat yang menyaksikan kisah bagaimana Yesus menebus dan menyelamatkan manusia dulu. Meski sejatinya tak bersalah dan rela dengan sengsaranya di kayu salib,” sambungnya.

Tentu, lebih jauh dikatakannya, dengan begitu besarnya pengorbanan Yesus. Maka, memang umat ke depannya dapat semakin teguh dan sadar serta dapat mengikuti teladan keselamatan Yesus Kristus. Di mana rela mempertaruhkan nyawa demi menebus dosa-dosa manusia.

“Jika dirunut pada sejarah dahulu di zaman Yesus. Hukuman salib merupakan hukuman bagi penjahat yang besar. Dan Yesus sejatinya tanpa memiliki kesalahan, namun Yesus dalam hal ini mau menebus dosa-dosa manusia,” jelasnya.

Ditambahkannya juga, dalam setiap peran tablo ini. Pastor mengatakan bahwa itu sembari disisipi dengan nyanyian rohani dan doa. Tujuannya, agar umat Katolik di Tanjung Selor dan sekitarnya ini keimanannya akan dapat lebih jauh tumbuh dan meningkat.

“Jadi, tadi ada beberapa peragaan yang memang sembari diisi dengan nyanyian rohani dan doa,” ucapnya.

Untuk diketahui, pasca melaksanaan tablo jalan salib. Ratusan umat Katolik kembali pada sore harinya melanjutkan ibadah Jumat Agung. Dan bagi umat Katolik, Jumat Agung ini merupakan puncaknya. Tak lain, ini dikarenakan pada ibadah itu bagaimana umat dikenang kembali tentang bagaimana Tuhan Yesus Kristus dulu.

“Acara ibadah Jumat Agung ini ada tiga bagian, pertama sabda Tuhan Yesus Kristus, penyembahan salib dan menerima buah-buahan dengan menyambut tubuh kritus,” jelasnya.

Adapun, untuk harapan di Jumat Agung ini. Pastor mengharapkan bahwa umat Katolik semakin tumbuh solidaritas dalam diri umat sendiri. Dan ini diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari di kalangan masyarakat. “Termasuk, tauladan Yesus Kristus ini pun harapannya dapat menjadi acuan umat juga,” jelasnya.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X