Datang dengan Kursi Roda, Tak Kalah dari Anak Muda

- Kamis, 18 April 2019 | 09:40 WIB

Meski dengan kondisi fisik yang sudah menua dan lemah. Bahkan, sampai harus ditopang dengan sebuah tongkat ataupun kursi roda. Lansia (lanjut usia) di UPTD Panti Sosial Tresna Werda Marga Rahayu, Tanjung Selor tampak tetap semangat dalam mengikuti pesta demokrasi pada pemilihan umum (pemilu) serentak 2019.

RACHMAD RHOMADHANI

KAKI yang sudah cukup lemah untuk melangkah, wajah yang sudah mengeriput. Bahkan, pandangan mata yang juga tak cukup jelas lagi untuk melihat. Ditambah dengan kondisi kesehatan tubuh yang tak menentu.

Akan tetapi, bicara semangat dalam berdemokrasi, para lansia ini tak ubahnya seperti pemuda-pemudi yang begitu semangatnya. Maka, hal tersebut patut untuk diberikan apresiasi yang setinggi–tingginya.

Dan ini yang terlihat pada pagi itu pukul 07.00 WITA, tepat pelaksanaan pemilu serentak 17 April 2019. Satu persatu para lansia tengah bersiap menggunakan hak pilihnya di tempat pemungutan suara (TPS) yang juga berada di panti jomponya itu.

Mereka ada yang harus dikawal oleh keluarganya ataupun petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS). Bahkan, ada juga yang dengan sendirinya menggunakan hak pilihnya lantaran menganggap mereka mampu.

Hanya, rerata para lansia, khususnya yang menggunakan hak pilihnya di panti jompo itu sebagian besar membutuhkan pertolongan pihak lain. Baik dari keluarga dekat ataupun petugas KPPS. Sehingga saat para lansia ini dipanggil untuk segera menggunakan hak pilihnya dengan terlebih dahulu mengambil surat suara sebanyak lima lembar. Mereka saat itu pun harus dituntun oleh keluarga dekat ataupun petugas KPPS.

Ini seperti, Mbah Mukhtar salah seorang lansia yang hendak menggunakan hak pilihnya di panti jompo itu. Di mana ia harus menggunakan kursi roda dengan bantuan keluarganya untuk menuju ke bilik ataupun kotak suara. Setelah sebelumnya telah mengambil surat suara.

“Nomor urut selanjutnya, atas nama Mbah Mukhtar,” ucap salah seorang petugas di KPPS itu seraya meminta keluarga dekat atau petugas KPPS turut membantu mendorong kursi rodanya.

Alhasil, putaran demi putaran roda pada kursi itu pun mulai terlihat secara perlahan. Ya, dari hasil pengamatan penulis di lapangan, alasan secara perlahan dikarenakan Mbak Mukhtar memang tengah sakit. Oleh karenanya, pihak keluarganya itu sengaja tak cukup laju untuk mendorongnya. “Ya, ini memang kondisinya lagi sakit, mas,” ucapnya kepada penulis.

Dan, proses penggunaan hak pilih Mbah Mukhtar pun saat itu usai. Sejak awal proses pengambilan surat suara hingga saat berada di bilik dan kotak suara. Mbah Mukhtar harus dibantu secara penuh oleh pihak keluarga yang enggan namanya disebutkan. “Syukurlah sudah selesai,” ungkapnya.

Tak hanya Mbah Mukhtar, lansia lainnya pun saat hendak menggunakan hak pilihnya. Yang mana, ia harus berjalan dengan pendamping. Termasuk, dengan tetap menggunakan sebuah tongkat guna menahan berat di tubuhnya.

Masyarakat lainnya yang menyaksikan secara langsung itu pun terlihat akan wajah harunya tatkala melihat lansia yang dengan semangatnya menggunakan hak pilihnya. “Salut saya dengan mbah-mbah itu,” kata Andi saat itu.

Diketahui, hingga pukul 12.00 WITA, warga lain di sekitar panti jompo itu masih terlihat memadati. Mereka, tak hanya melihat para lansia yang menggunakan hak pilihnya. Namun, ada yang sengaja menunggu hingga usai untuk mengetahui hasilnya. (***/eza)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X