NUNUKAN – Pesta demokrasi lima tahunan yang dinanti warga sejak lama akhirnya terlaksana kemarin (17/4). Persiapan demi persiapan yang dilakukan penyelenggara tinggal menunggu hasil. Apakah berjalan sesuai rencana atau sebaliknya.
Namun yang pasti, pesta demokrasi ini sangat diharapkan berjalan dengan aman dan damai. Seperti halnya yang diharapkan Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid selaku kepala daerah yang menaungi 19 kecamatan dan sekitar 130-an pemilih tetap di wilayah perbatasan. “Tentunya saya berharap tetap aman dan damai. Karena itu menjadi harapan semua masyarakat,” kata Hj. Asmin Laura Hafid kepada media ini, usai menyalurkan hak pilihnya di TPS 14, Kelurahan Nunukan Tengah, Kecamatan Nunukan kemarin.
Ia mengatakan, selaku kepala daerah, dirinya hanya berharap agar proses penyelenggaraan pemilu hingga pelantikan pemenang pada kontestasi ini berakhir dengan aman dan damai. Siapapun presiden dan wakilnya yang terpilih nantinya sudah menjadi pilihan dan keinginan masyarakat itu sendiri. Demikian pula dengan wakil rakyat yang diamanahkan duduk di parlemen nantinya. “Siapapun yang terpilih, keamanan dan kedamaian harus tetap dijaga dan diutamakan. Khususnya di wilayah perbatasan ini. Perhatian untuk meningkatkan kesejahteraan warganya diprioritaskan,” ujarnya.
Dikatakan, untuk memastikan pelaksanaan Pemilu tetap berjalan lancar, dirinya bersama sejumlah pejabat daerah dari Provinsi Kalimatan Utara (Kaltara) melakukan safari TPS di Pulau Sebatik. Safari TPS ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian pemerintah akan pelaksanaan pemilu yang tentunya sangat dinantikan masyarakat ini. “Beberapa tahun itu safari di Pulau Nunukan. Nah, untuk pemilu kali ini difokuskan di Pulau Sebatik lagi,” ujarnya.
Dari pantauan media ini, Bupati Nunukan didampingi suaminya, Andi Muhammad Akbar mendatangi TPS 14, Kelurahan Nunukan Tengah, Kecamatan Nunukan, sejak pagi. Keduanya terdaftar sebagai daftar pemilih tetap (DPT) di TPS pada nomor 263 dan 264. Setelah mendaftarkan diri dengan melampirkan formulir C6, Bupati pun bersama warga lainnya kemudian menunggu panggilan untuk menyalurkan hak pilihnya. (oya/ash)
