Pilih Sesuai Hati Nurani

- Senin, 15 April 2019 | 13:15 WIB

MEMASUKI masa tenang pesta demokrasi, para kandidat tidak lagi diizinkan kampanye. Tinggal menghitung beberapa hari masa pemilihan, masyarakat pun dapat memantapkan pilihannya menjelang ke tempat pemungutan suara (TPS) nantinya.

Psikolog, Fanny Sumajouw, S. Psi, M. Si, mengatakan sebenarnya masyarakat pasti memiliki kriteria dan cerdas dalam menentukan calon pemimpin. Apalagi beberapa kandidat sudah menunjukkan kinerjanya atau berpengalaman dalam memimpin.

"Jadi tetapkan saja dalam hati, siapa yang akan dipilih tanpa harus memengaruhi orang lain dengan opini-opini yang menyesatkan. Sehingga tidak memancing keributan," terangnya kepada Radar Tarakan.

Lantas seperti apa masyarakat memantapkan pilihan? Menurutnya masyarakat dapat mempertimbangkan dengan program kerja yang dimiliki calon kandidat atau pemimpin tersebut. Dapat pula dengan melihat latar belakangnya yang berhubungan dengan kinerja dalam memimpin.

"Bukan dengan bahasa-bahasa yang menjual tanpa wujud," katanya.

Namun sangat disayangkan, praktik money politics di tengah masyarakat secara tidak langsung dapat menggiring pilihan masyarakat. "Money politics sangat memberi dampak negatif. Karena ke depannya akan mencetak masyarakat yang sangat bergantung pada pemimpinnya, akhirnya bisa membentuk masyarakat malas bekerja," jelasnya.

Praktik money politics juga tak menutup kemungkinan dapat memengaruhi mental kandidat. Dalam artian tidak hanya tenaga yang terkuras habis, tapi juga merasa telah menghabiskan banyak materi selama masa kampanye. Ketika tidak terpilih, justru membuatnya depresi, kecewa dan tak dapat menerima kekalahan.

"Karena harapan tidak terwujud, kehilangan materi yang tidak sedikit, harga diri dan rasa malu yang harus ditanggung, bisa menjadi traumatik mendalam," katanya.

Senada yang dikatakan Vensi Anita Ria G, S. Psi, M.Psi, psikolog, kandidat atau calon pemimpin yang baik tentu mendekati masyarakat dengan kompetensi dan kemampuan yang dimiliki. Dengan ini masyarakat akan menilai siapa yang kompeten dalam bidangnya.

"Bagaimana integritas dan kompetensi seseorang untuk menjadi pemimpin," kata Vensi.

Sangat disayangkan jika calon pemimpin mendekati masyarakat dengan uang alias money politics. Karena semakin memperparah praktik KKN yang sebenarnya diperangi oleh bangsa ini.

"Karena money politics dampak jangka pendek dan efeknya seperti snowbell effect, yang akan semakin memperparah KKN," lanjutnya.

Maka dari itu, sebagai pemilih yang cerdas, dapat menggunakan hak pilih dengan sebaik mungkin dan memilih pemimpin dari hati nurani. (*/one/lim)

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Eks Ketua KPU Kaltara Bulat Maju Pilkada Bulungan

Jumat, 12 April 2024 | 11:00 WIB

Bupati Bulungan Ingatkan Keselamatan Penumpang

Kamis, 11 April 2024 | 16:33 WIB

Ada Puluhan Koperasi di Bulungan Tak Sehat

Sabtu, 6 April 2024 | 12:00 WIB
X