TANJUNG SELOR – Melihat masih cukup banyaknya alat peraga kampanye (APK) peserta pemilihan umum (pemilu) serentak 2019 yang terpasang di setiap sudut jalan ataupun di fasilitas umum lainnya, hari ini (15/4), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bulungan bersama stakeholder lainnya direncanakan akan turun untuk melakukan pembongkaran secara paksa seluruh APK yang masih terpasang.
Ketua Bawaslu Bulungan Ahmad mengatakan, tindakan pembongkaran itu menurutnya sangat wajar untuk dilakukan. Pasalnya, selain karena tugas Bawaslu sebagai penegak dalam ketertiban jalannya pemilu. Pembongkaran itu lantaran saat ini sudah memasuki masa tenang.
“Namanya masa tenang, tentu tidak ada lagi bahan kampanye yang masih terpasang. Itulah mengapa langkah penertiban dengan cara pembongkaran harus kami lakukan,” kata Ahmad kepada Radar Kaltara, kemarin (14/4).
Dikatakannya juga, sebelumnya deadline satu hari bagi seluruh peserta pemilu sudah diberikan. Hanya, memang di lapangan tak semua peserta pesta demokrasi itu mengindahkan. Oleh karenanya, terpaksa harus dengan cara lain demi tegaknya suatu aturan dan integritasnya pemilu kali ini.
“Tapi, tetap kami apresiasi bagi peserta pemilu yang sudah mengindahkannya. Karena berdasarkan monitoring di lapangan sebagian besar sudah menurunkan APK dengan sendirinya,” ujar pria yang murah senyum ini.
Namun, lanjutnya, demi suksesnya pelaksanaan penertiban nantinya. Ahmad dalam hal ini berharap penuh kepada Satpol PP, Dishub, TNI dan Polres Bulungan serta lainnya dapat mendukung penuh terlaksananya kegiatan tersebut. Sehingga di lapangan tidak sampai terjadi miss komunikasi.
“Sukses ataupun tidaknya ini, tak semua bergantung dari Bawaslu. Untuk itu, harapannya ada suatu dukungan dari semua pihak demi ketertibannya,” tuturnya.
Sementara, Kasatpol PP dan PMK Bulungan, Marulie menegaskan, siap dalam membantu suksesnya pelaksanaan pemilu serentak. Dan personel akan selalu siap bila dibutuhkan sewaktu-waktu oleh pihak penyelenggara pemilu. “Kami siap jika memang dibutuhkan di lapangan untuk penertiban APK itu,” ungkapnya.
Bahkan, Marulie secara tegas kembali mengutarakan terkait tugasnya di lapangan terkait aksi penertiban APK tidak akan pandang bulu. Semua APK yang memang wajib untuk ditertibkan. Maka, dipastikan akan ditertibkannya dengan cara dibongkar dan diangkut ke dalam mobil.
“Kita tidak ingin ada istilah suatu perbedaan dalam aksi penertiban APK itu. Untuk itu, kami pastikan di lapangan nanti tak akan pandang bulu terkait APK yang ditertibkan tersebut,” tegasnya.
Di sisi lain, Marulie menceritakan tentang suatu pengalamannya dahulu dalam setiap penertiban. Pernah pihaknya sampai melakukan pembongkaran dan pengangkutan di kantornya sekaligus dibakar. Tujuannya, agar tidak digunakan lagi sehingga menimbulkan suatu kesalahan yang sama.
“Kita tidak main-main jika bicara penertiban di lapangan. Ini demi tegaknya suatu aturan,” ucapnya.
Senada dikatakan, Kasi Keselamatan Dishub Bulungan, Mashuri terkait dukungannya dalam aksi penertiban APK peserta pemilu. Menurutnya, memang langkah itu wajib untuk dilakukannya. Karena memang terkadang APK dalam bentuk poster ataupun stiker menempel pada kendaraan. Sehingga itu secara tak langsung akan membahayakan bagi pengendaranya sendiri. “Dari Dishub tinggal menunggu instruksi saja tentang jadwal pelaksanaan penertibannya itu,” ungkapnya.
Dikatakannya juga, di lapangan nanti jika memang memungkinkan sekiranya tak hanya fokus pada stiker politik yang menempel pada kaca kendaraan. Melainkan, secara keseluruhan stiker wajib untuk dilepas dari kaca kendaraan.
“Tapi, kalau memang fokusnya soal stiker politik dulu tak masalah. Termasuk, dari kami juga stiker–stiker yang kerap menempel di speedboad akan kami copot,” ujarnya.
