ANGGARAN Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Tarakan hingga saat ini masih minim. Kejadian ini diketahui dikarenakan kondisi keuangan pemerintah sendiri yang juga defisit. Sehingga berdampak kepada cabang olahraga (cabor) yang berinduk di KONI.
Tercatat saat ini KONI membina 52 cabor. Beberapa kegiatan cabor pun sampai saat ini terhalang karena minimnya anggaran. Bahkan untuk melaksanakan pembinaan pun para pengurus cabor harus putar otak untuk tetap aktif dalam segi organisasi hingga pembinaan kepada masing-masing atletnya.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga (Dispora) Kota Tarakan, Ir. Suparlan pun mengharapkan adanya dukungan semua pihak, termasuk dunia usaha maupun perusahaan yang saat ini berdiri di Tarakan, untuk membantu pengembangan olahraga prestasi di Tarakan.
Suparlan mengatakan, dengan kondisi anggaran KONI saat ini kian menurun dikarenakan keuangan pemerintah. "Sebenarnya kondisi seperti ini tidak dapat kami hindarkan, karena memang tidak hanya KONI saja yang mengalami hal tersebut. Di pemerintahan saja justru terpuruk dengan devisit anggaran seperti ini. Sehingga ke depannya mungkin pemerintah, KONI dan perusahaan di Tarakan ini bisa menjadi satu," tuturnya.
Suparlan juga membeberkan, anggaran KONI tahun ini diketahui berjumlah Rp 500 juta. Namun jika keuangan daerah membaik pada anggaran perubahan nantinya, tentunya anggaran KONI bisa ditambah. "Tetapi saya tidak dapat memastikan hal itu karena saya bukan di bidang keuangannya. Tetapi saya beranggapan tentu akan ditambah jika keuangan pemerintah membaik," ungkapnya. (puu/ash)