TARAKAN - Konstruksi jalan banyak dikeluhkan oleh masyarakat, karena kondisinya yang rusak dan berlubang. Termasuk warga RT 59, Kelurahan Karang Anyar ini.
Beberapa titik jalan lingkungan sudah disemenisasi. Namun ada pula jalan yang sama sekali belum tersentuh semenisasi. Seperti di Jalan Binuang Indah. Sekitar 400 meter panjangnya jalan yang belum disemenisasi ini.
Badan jalan yang masih bertekstur tanah timbunan ini pun mulai amblas. Maklum termasuk daerah rawan banjir saat hujan lebat, badan jalan tergenang dan tanah terbawa aliran air.
“Kalau jalan ada yang sudah bagus, ada yang mau disemenisasi juga. Masih banyak titik jalan yang mau disemenisasi,” terang Yunus Rompon Loto, selaku Ketua RT 59, Karang Anyar.
Sebenarnya di dalam lingkungan RT 59 ini warganya cukup berinisiatif membenahi lingkungan melalui dana swadaya. Seperti pengadaan gorong-gorong. Namun terkait perbaikan jalan ini, ia merasa membutuhkan anggaran yang cukup besar.
“Kalau perbaikan jalan mau digotong royong, itu butuh dana besar. Kecuali ada yang bantu. Kita sering juga swadaya seperti gorong-gorong sesuai kemampuan kita,” bebernya.
Maklum mata pencaharian warganya ini, mayoritas bercocok tanam dan peternak. Meski perbaikan dilakukan secara bertahap, ia khawatir akan menambah beban warganya dan pengerjaan jalan terancam terbengkalai.
“Agak susah juga karena ekonomi warga menengah ke bawah semua,” katanya.
Tentu ia berharap adanya peningkatan jalan di lingkungan RT 59 ini. Pasalnya saat hujan, kondisi jalan becek dan berlumpur. Timbunan tanah di badan jalan pun terkikis. (*/one/udn)