Caleg Bayar DP Rp 50-100 Ribu

- Senin, 8 April 2019 | 14:51 WIB

TARAKAN – Politik uang semakin gencar dilakukan oknum calon legislatif (caleg) tertentu. Dilakukan secara terang-terangan, mendatangi rumah warga. Paling vulgar bicara nominal. Istilah ‘serangan fajar’ itu sudah tidak ada lagi. Praktik money politics di siang bolong.

Semakin dekat hari pencoblosan, beberapa warga mengaku didatangi sejumlah caleg. Ada pula melalui tim sukses tertentu.

Salah satu warga yang mendapat kunjungan tersebut ialah Mona (57) -bukan nama sebenarnya. Bermukim di salah satu rukun tetangga (RT) di Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Tarakan Barat. Minggu (7/4) pagi kemarin ia didatangi beberapa orang untuk menawarkan janji. Tidak tanggung-tanggung salah seorang dari tim tersebut masih aktif sebagai aparat di salah satu institusi.

"Masih ada, tadi pagi ada 3 orang datang meminta dukungan. Dia minta fotokopi KTP nanti dia ditukar sama uang Rp 150 ribu satu kepala. Tidak kenal orangnya, yang jelas dia sama tetangga saya yang petugas (aparat, Red)," ujarnya.

Mona sudah beberapa kali didatangi. Sebelum ini adapula caleg  yang datang dengan membawa rekan yang mengaku sebagai ulama. Dikatakan pemuka agama tersebut berperan sebagai mediator untuk memengaruhi warga. Setelah itu pemuka agama tersebut mengarahkan warga untuk caleg yang direkomendasikannya.

"Ada juga waktu itu datang tim caleg. Saya pikir orang yang berjenggot yang suka mengajak salat ke masjid. Tapi setelah ngomong-ngomong rupanya tim caleg. Dia kasih kartu nama dan minta bantu dukungan," ucapnya.

Senada, Andi Odang (26), warga lain mengaku masih mendapat tawaran untuk memberikan dukungannya kepada salah satu caleg. "Ada barusan, diajak teman ke salah satu warung kopi. Pas di sana rupanya ada caleg dan yang dipanggil ternyata bukan saya sendiri, tapi ada banyak orang. Ngobrol-ngobrol habis itu minta bantu suara. Tapi dia bilang nanti ada uang rokoknya," ujar Andi.

Tentu kejadian ini bukanlah yang pertama kalinya. Andi mengaku sebelumnya kerap menerima tawaran yang sama. Bahkan Andi mengaku aparat kelurahan terlibat dalam praktek tersebut. Sebagai warga yang memiliki kebutuhan, tentunya dirinya cukup senang mendapatkan sejumlah uang. Meski demikian, secara nurani ia mengaku belum dapat memastikan suaranya kepada caleg yang dimaksud.

"Kami pernah dikumpulkan RT mendengar sosialisasi caleg itu kira-kira ada 50 orang lebih. Dan kami mengumpulkan fotokopi KTP dan sebelum pulang kami dikasih amplop yang isinya masing-masing Rp 150 ribu. Katanya itu masih perkenalan saja nanti jelang pemilu masih ada lagi," terangnya.

Feri di Pamusian mengungkap hal yang sama. “Orang terang-terangan. Semua tetangga di sini juga didatangi,” aku Feri.

Kejadian teranyar itu dialami Feri pada Sabtu (6/4). Sebelumnya dia sudah pernah didatangi beberapa kali. Entah calegnya langsung atau melalui tim sukses. “Ada yang DPR RI juga, melalui timnya, ngasih DP. Katanya ini DP, nanti kalau terpilih usai mencoblos dikasih lagi,” terang Feri.

Hal itu juga dialami mertua Feri. Seorang caleg DPRD Tarakan datang melakukan pendataan, lantas meminta fotokopi KTP. “Kalau yang provinsi itu ada yang langsung mau kasih, ada pula yang masih janji. Yang Kota (DPRD Tarakan), masih mendata. Katanya nanti ada dikasih,” ujarnya.

Feri tak ingin menggadaikan hak pilihnya. Caleg atau timses yang mendatangi rumahnya, dia tolak dengan halus. “Saya belum mau yang begitu. Istilahnya kami, saya bersama keluarga masih pengin caleg yang jujur. Yang memang programnya bagus. Sebenarnya kalau mau terpilih itu, enggak perlu datang dengan uang seperti itu. Orang bisa menilai kok, mana caleg yang bagus. Mana yang belum layak,” tukasnya.

 

Gerak caleg memengaruhi calon pemilih dengan menjanjikan uang, memberi uang atau barang tertentu sudah mulai masif sejak beberapa waktu lalu. Radar Tarakan pada akhir Maret lalu juga menurunkan tim liputan menelisik lebih jauh praktek kurang elok itu.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X