TPA Hake Babu Kekurangan Alat Berat

- Senin, 8 April 2019 | 13:42 WIB

TARAKAN – Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Hake Babu yang kini sudah overload ini hanya memiliki 1 unit alat berat yang dapat difungsikan. Dari 4 alat berat yang tersedia, 3 alat berat mengalami kerusakan.

Saat dikonfirmasi, Kepala UPT TPA Hake Babu DLH Abdul Muis menerangkan, pihaknya masih sedang mengupayakan proses perbaikan. Meski demikian, perbaikan saat ini belum berjalan karena masih dalam proses pengurusan anggaran untuk perbaikan.

“Yang diperbaiki 3 unit. Rusaknya variatif, ada yang mengalami kebocoran tangki, bahan bakar, ada yang rantainya putus dan kerusakan mesin. Kami tidak bisa menangani karena alatnya harus dipesan lagi,” ujarnya.

Tiga unit alat berat yang rusak terdiri atas 1 unit buldoser dan 2 ekskavator. Ia menjelaskan, karena rusaknya 3 alat berat tersebut, sehingga semua pekerjaan harus dikerjakan 1 unit alat berat saja. Sehingga hal tersebut cukup membuat 1 alat berat tersebut cukup kewalahan.

“Iya artinya begini, ada sampah yang seharusnya ditangani buldoser sekarang mau tidak mau ditangani ekskavator juga. Karena sudah tidak ada alat berat lain lagi selain ini. Otomatis kerjanya ekskavator ini semakin berat, karena harusnya dikerjakan 3 alat berat sekarang ditangani 1 alat berat saja. Akibatnya kadang mengalami rusak-rusak. Tapi paling hanya kerusakan ringan saja,” ujarnya kemarin (6/4).

Meski demikian, ia mengaku pihaknya dapat menangani kerusakan tersebut dengan cepat. “Mungkin karena terlalu dipaksa kadang alatnya ini juga macet, tapi tidak rusak parah hanya karena terlalu panas jadi kita bongkar sedikit sudah bagus kembali,” tuturnya.

Sementara itu, Plt Kepala DLH Supriono menerangkan, hingga kini pihaknya masih menunggu perkembangan anggaran pengadaan alat berat tersebut. Sehingga saat ini pihaknya harus bersabar menggunakan alat berat yang tersisa.

“Masih menunggu perkembangan, kalau tidak ada tambahan terus terang kami sangat kewalahan kalau terjadi kerusakan. Karena alat ini sisa 1 yang berfungsi, kalau ada kerusakan lagi, kami tidak tahu harus bagaimana,” ungkapnya.

Ia menerangkan, selain hanya menggunakan 1 unit saja, 2 dari 3 unit alat berat tersebut merupakan alat berat Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR). Sehingga jika sewaktu saat DPUTR menginginkan menggunakan alat berat tersebut, mau tidak mau pihaknya harus mengembalikannya.

“Memang tidak mudah, tapi ini konsekuensinya tidak ada pilihan lain kalau melihat TPA kita saat ini. Kita harus ada tambahan dan cadangan satu. Jadi sewaktu ada kerusakan satunya lagi bisa mengantikan perannya dengan cepat. Kita khawatir 1 alat berat ini kewalahan mengatur sampah yang masuk. Sampah ini tidak bisa menunggu,” tuturnya.

Ia menerangkan, sembari menunggu penambahan alat berat, pihaknya saat ini masih dalam proses melakukan perbaikan 3 alat berat lama. Sehingga, menurutnya jika TPA Hake Babu mengerahkan 6 unit kendaraan alat berat tentu pihaknya tidak kewalahan dalam mengatur sampah.

“Memang untuk urusan lingkungan hidup, apalagi sampah membutuhkan biaya besar. Coba lihat kota-kota yang memenangkan adipura, dia tidak segan-segan mengeluarkan biaya besar untuk operasional TPA-nya,” jelasnya. (*/zac/eza)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X