TARAKAN – Saat melintas di tanjakan Jalan Aki Balak, daerah Yonif Raider 613/Raja Alam terlihat tiang yang sebelumnya diduga milik PT PLN (Persero) UP3 Tarakan, roboh dan cukup berbahaya.
Saat Radar Tarakan konfirmasi Manajer Perencanaan PT PLN (Persero) UP3 Tarakan Bambang menampik dan mengatakan tiang yang roboh bukan milik PT PLN.
Dari pihaknya pun sudah cek langsung ke lapangan. Ia mengatakan dilihat dari fisik tiang tersebut memang sudah tidak ada aliran atau tidak berfungsi. “Kami infromasikan itu bukan akses PLN, mungkin dari instansi lain tapi kita tidak tahu juga. Kami sudah cek dan kita lihat fisik dari lapangan, itu memang tidak ada aliran. Tapi nggak tahu pasti itu tiang apa sebelumnya,” terangnya kepada Radar Tarakan.
Terlepas dari persoalan itu, bagaimana dengan keandalan listrik milik PT PLN selama Ujian Nasional Berbasisi Komputer (UNBK) berlangsung? Bambang menjelaskan selama berlangsungnya UNBK dan menjelang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres), dari PT PLN UP3 Tarakan menyiapkan posko kesiapsiagaan agar tidak ada gangguan aliran kelistrikan.
Diakuinya sejauh ini aliran listrik aman, kecuali jika ada gangguan yang sifatnya eksternal. Apalagi belakangan ini cuaca tidak bersahabat.
“Salah satunya cuaca. Tapi alhamdulillah (sejauh ini) untuk UNBK aman, dan kami siaga UNBK dan Pilpres aman, pasokan benar-benar kami perhatikan. Mungkin berlanjut menjelang puasa dan lebaran, supaya bisa meminimalisir gangguan eksternal,” jelasnya.
Dalam kesiapsiagaan ini, pihak PT PLN UP3 juga berkoordinasi dengan PT Medco E&P Tarakan dan PT Pertamina EP Asset 5 Field Bunyu dari sisi suplai gas.
Untuk diketahui, suplai gas dari PT Medco E&P Tarakan sekitar 1,3 MMBTU (million british thermal unit). Sementara suplai gas terbesar dari PT Pertamina EP Asset 5 Field Bunyu sekitar 3,2 hingga 3,5 MMBTU. “Kami juga sudah bersurat ke Medco dan Pertamina, menginformasikan bahwa kami lagi siaga, tolong dari mereka juga menjaga pasokan gas,” tutupnya. (*/one/lim)
