Rencana Tambah Daya dan Relokasi Mesin

- Kamis, 4 April 2019 | 14:51 WIB

TANJUNG SELOR – Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Layanan Pelanggan (ULP) Tanjung Selor terus berupaya mengatasi pemadaman bergilir yang terjadi. Salah satunya melakukan tambahan dan relokasi mesin untuk memenuhi kebutuhan daya di Bulungan.

Upaya itu terungkap ketika lanjutan pertemuan atas permintaan mahasiswa menghadirkan Manager PLN ULP Tanjung Selor, Adiyoso di Kantor DPRD Kaltara. Pertemuan bersama mahasiswa, anggota DPRD Kaltara dan ESDM Kaltara dipimpin langsung Ketua DPRD Kaltara Marten Sablon. Hanya saja perwakilan PT SAS yamg telah diundang tidak hadir.

Manajer PLN ULP Tanjung Selor Adiyoso mengatakan, pemadaman terjadi disebabkan adanya kerusakan dari pembangkit milik PT SAS. Kondisi ini membuat PLN kekurangan daya. Langkah yang diambil dengan kondisi ini dengan tambahan daya melalui PLTD Gunung Seriang yang memiliki daya sebesar 2x7,5 megawatt (MW) dan PLTMG sebesar 15 MW.

“Awalnya Januari bakal beroperasi namun, berubah kemungkinan akhir April atau awal Mei sudah suplai,” ucap Adiyoso Selasa (2/4).

Lanjutnya, dalam dekat ini dua unit mesin didatangkan dengan daya 2  MW. Ia menceritakan 20 Maret lalu, pemadaman terjadi diakibatkan suhu tidak bisa naik sebab adanya kebocoran pipa. Jumlahnya tak tanggung-tanggung dari total 1.400 pipa diketahui 300 bocor.

Hasil temuan ini telah diantisipasi dengan mencarikan material. Sesuai dengan komunikasi PLTU Seriang, Berau dan Balikpapan memiliki material setelah dilihat ternyata tidak cocok. "Sehingga pengadaan dari Jawa dan sedang pengerjaan bakal rampung 29 April mendatang," bebernya.

Antisipasi pemadaman sudah diusulkan ke Berau, dengan dua mesin kapasitas dua mw. Diperkirakan lima hingga tujuh hari mendatang dapat dioperasikan, sehingga total daya yang ada 10 MW. Progres relokasi mesin dari PLN area Balikpapan lokasi long Ikis dan Tana Grogot. Mesin dan panel sudah keluar dan bisa diangkut menuju Tanjung Selor.

"Tim sudah perjalan lakukan pembongkaran. Dijadwalkan PLN (15/4) mendatang tiba di sini. Kemudian proses perakitan. Kapasitas dua mesin 1 MW. Jika masuk pemadaman bisa diatasi," harapnya.

Sementara, Kepala Dinas ESDM Kaltara, Ferdy Manurun Tanduklangi menyampaikan kodisi yang terjadi membuat pemerintah prihatin. Sebab, listrik merupakan kebutuhan untuk mendulang aktivitas masyarakat. Dan ESDM Kaltata juga sudah mendapatkan penjelasan terkait kodisi listrik di Bulungan.

Pada Jumat (22/4) PLN UPL Tanjung Selor, PLN Tarakan dan PLN Area Berau sudah menyampaikan masalahnya. Penyebab utamanya yakni boiler dimana suhunya tidak memungkinkan menjadi listrik.

"Ditemukan suhunya mencapai 200 derajat Celsius. Padahal yang dibutuhkan suhu tinggi hingga 800 derajat Celsius dijadikan listrik," ungkapnya.

Perbaikan terus dilakukan dan menunggu mesin dingin selama dua hari. Dua hari belum menunjukkan petanda baik, ESDM Kaltara kembali memanggil PLN Wilayah Balikpapan untuk memastikan persoalan yang terjadi.

“Kaltara kebutuhan listriknya itu 94 MW sampai 107 MW jika terjadi beban puncak. Jangka pendeknya kita minta segera selesaikan boiler yang rusak itu. Kita minta tanggung jawab PLN disini," tegasnya. Pemadaman bakal berakhir jika Juni mendatang pembangkit di Gunung Seriang dapat memberikan suplai. Kemudian, saat ini sedang proses pengerjaan jaringan sambungan listrik asal Berau.

"Daya ada mencapai 200 MW bisa dipakai Kaltim dan Kaltara. Progres Sutet dari Berau 45 persen, seperti tiang saat ini sudah masuk ke Bulungan,” pungkasnya . (akz/zia)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X