Sukses menjadi seorang pengusaha tak lantas membuatnya berpuas hati, dirinya masih ingin terus memberi manfaat untuk orang banyak. Dia adalah Andre Pratama (41). Ayah dari tiga orang putri ini ingin mewakafkan dirinya membantu masyarakat khususnya di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, dengan mencalonkan diri sebagai anggota legislatif. Kontribusi Andre nyata untuk masyarakat.
MEGA RETNO WULANDARI
ANDRE sebelumnya merupakan seorang pengusaha di bidang konstruksi yang kini telah melebarkan sayap ke berbagai sektor, di antaranya bidang perikanan, dan media, yang saat ini di bawah naungan Pratama Group. Meski terbilang sukses, sosok Andre Pratama tak lantas berpuas diri.
Niatnya merehabilitasi jalan perkebunan Sebatik seperti Jalan Binasalam, Jalan Kampung Tebol, Jalan Kampung Enrekang, Jalan Polewali, Jalan Sawmill, dan beberapa lainnya sempat diacuhkan warga.
“Jadi tahun lalu, saat pertama kali saya niatkan untuk merehabilitasi jalan-jalan warga itu. Dari pengalaman di mana konsultan kami turun ke lapangan untuk mengukur jalan itu, tapi malah jadi bahan tertawaan warga, karena mereka sudah berulang kali diberikan harapan jalannya mau diperbaiki tapi sampai sekarang tidak ada. Saya sendiri melakukan ini semua karena ikhlas, ada rezeki lebih kenapa tidak? Jadi saya lakukan dengan swadaya saya sendiri. Awalnya Jalan Sawmill itu yang kami buka sepanjang 6,6 kilometer dan sudah bisa dilalui truk kelapa sawit warga,” jelasnya.
Jalan-jalan yang direhabilitasi itu menghubungkan lima kecamatan Pulau Sebatik, yang kini telah dinikmati masyarakat. Meski demikian, Andre tetap berharap nantinya jalan tersebut bisa kembali direhabilitasi dengan campur tangan pemerintah, agar apa yang sudah dikerjakannya bisa terus berlanjut. Dirinya pun seringkali mengundang sejumlah pemangku kepentingan terkait untuk dapat melihat langsung kondisi jalan yang butuh perhatian.
“Cita-cita saya jalan poros tengah ini menjadi jalan yang bisa dilalui dan bagus yang ada di daerah perbatasan. Jadi sebelum Sebatik bagus, kita harus bikinkan jalan bagus di tengah pulau, ini akan jadi kebanggaan kita bersama,” sebut pria yang pernah menempuh pendidikan di Institut Pertanian Bogor (IPB) ini.
“Saya punya prinsip di mana bumi dipijak distu langit di junjung, saya juga punya orang tua angkat mereka yang membantu saya dan sebaliknya, banyak problem di Sebatik, tapi saya tidak mau memusingkannya, dengan kerja keras tak mengenal menyerah. Dan yakin doa orang tua serta niat ikhlas, saya percaya apa yang saya perbuat akan menjadi berkah bagi orang banyak, saya tidak ambisius dan haus jabatan karena DPRD itu adalah wakil rakyat,” kata Andre menyoal niatnya maju di legislatif Nunukan melalui Partai Bulan Bintang (PBB).
Puluhan tahun di Kabupaten Nunukan, Andre mengaku jika warga perbatasan memiliki nasionalisme yang tinggi. “Rasa NKRI itu memang cukup lekat. Tetapi Sebatik harus memiliki ekonomi lebih daripada Malaysia. Bagaimana membangun itu ke arah yang lebih baik lagi? Selama ini di Sebatik fondasi ekonominya adalah perkebunan kelapa sawit. Di masyarakat pesisir, nelayan tangkap atau budi daya rumput laut. Di perkebunan mereka selalu terkendala jalan, itu jalan usaha tani. Jalan perkebunan. Bagaimana mereka mau membawa hasil kebun, dibawa menuju ke kilang. Kebanyakan jalan tidak diperhatikan pemerintah. Areal perkebunan itu, terdapat di tengah-tengah Pulau Sebatik. Yang dimanfaatkan pada awal Sebatik ada, itulah yang menjadi tumpuan, dari Sungai Nyamuk menuju penyeberangan ke Nunukan. Inilah yang kami rehabilitasi, kami sebut sebagai jalan penyangga poros tengah Pulau Sebatik,” urainya.
“Solusi itu banyak. Tergantung kita mau atau tidak berbuat untuk masyarakat. Butuh kepedulian. Kalau orang tidak mau berbagi, pasti enggak bakal ketemu. Enggak bakal bisa direalisasikan,” kata Andre penuh optimistis. (***/bersambung/lim)
