11 Tahun Gratiskan Kursus untuk Anak Yatim dan Fakir Miskin

- Senin, 1 April 2019 | 11:36 WIB

Lahir dari lingkungan keluarga kurang mampu, membuat pria yang akrab disapa Mister Wilis ini mendedikasikan keahlian yang ia miliki untuk membantu masyarakat yang kurang beruntung. Terutama masyarakat miskin, serta anak yaitim piatu untuk mendapatkan akses pendidikan yang baik terutama keterampilan berbahasa Inggris secara gratis.

DEDI SUHENDRA

SELAMA ini tidak semua orang dapat mengakses pendidikan kursus bahasa Inggris apalagi anak yatim piatu serta masyarakat kurang mampu. Karena untuk mengakses kursus bahasa asing ini tentu butuh biaya yang tidak murah. Namun berbeda kondisinya para anak yatim piatu dan kurang mampu yang belajar bahasa asing di English Centre Bulungan Course (ECBC) semua kegiatan belajar tidak dipungut biaya alias gratis.

Dialah Karmila Wilis pendiri ECBC, pria kelahiran Desa Lubuk Ulak Pagar Alam Sumatera Selatan ini mulai membangun tempat kursus bahasa Inggris di Bulungan sejak 11 tahun silam.

Berbekal niat mulia agar ilmu yang ia miliki bermanfaat bagi banyak orang, pria berdarah Palembang yang sempat 3 tahun menjadi santri pondok pesantren Pabelan Megelang Jawa Tengah ini selalu menggratiskan siswanya jika dari kalangan anak yatim dan masyarakat kurang mampu.

“Pada dasarnya ECBC didirikan atas kepedulian kami selaku pendidik dan instruktur keterampilan kerja supaya ilmu yang kami miliki bermanfaat bagi masyarakat,” ungkap pria kelahiran 9 Januari 1980 ini.

Dia menambahkan, di tempat kursusnya menerima siswa dari berbagai latar belakang baik dari tingkat SD, SMP, SMA, mahasiswa hingga masyarakat umum. “Kami mengundang siapa saja tanpa batasan usia yang ingin belajar berbahasa Inggris dan komputer,” ulasnya.

Suami dari Andi Hernianti mengatakan, jika pola pengajaran yang ia berikan cukup efektif bahkan dalam jangka waktu 3 bulan para siswanya sudah bisa berbahasa Inggris percakapan sehari-hari. “Tidak susah, dalam artian saya bisa menjamin siswa saya dalam waktu 3 bulan bisa berbahasa Inggris. Terutama sudah bisa berbahasa Inggris percakapan sehari-hari,” kata Ayah dari Prana Yusuf dan Pratasya Azira.

Sejak 2007, hingga sekarang sudah ribuan siswa yang diluluskan ECBC dan bekerja di berbagai bidang baik di dalam maupun luar negeri. Untuk menjaga kefasihan bahasa Inggris para siswanya sehingga dirinya mendirikan komunitas yang ia bernama Bulungan English Community (BEC).

“Saya dirikan BEC agar kefasihan bahasa Inggris siswa saya terjaga. Namun sebenarnya semua orang bisa masuk di komunitas ini untuk mengembangkan bahasa Inggrisnya,” kata pria lulusan Universitas Tekhnologi Yogyakarya (UTY) tahun 2003 ini.

Dalam komunitas BEC ini anggota diwajibkan memakai bahasa Inggris dalam setiap percakapan. Komunitas ini memiliki agenda rutin pertemuan 2 kali dalam sebulan hanya sekadar berkumpul dan berdiskusi seputaran permasalahan di lingkungan sekitar. Baik masalah sosial, pendidikan, pariwisata, semua disduksi wajib menggunakan bahasa Inggris.

“Sejak berdirinya ECBC tahun 2007, memang tiap tahun mengadakan pelatihan gratis, bagi masyarakat tidak mampu, putus sekolah, anak yatim piatu,” katanya.

Untuk mendapatkan fasilitas kursus gratis di ECBC para siswa kurang mampu dan anak yatim wajib melampirkan surat keterangan dari RT dan kelurahan. Sebagai pembuktian jika yang bersangkutan memang benar anak kurang mampu dan anak yatim.

Tujuan utama program ini, kata Mister Wilis, sekadar untuk membantu masyarakat mengingat dirinya juga terlahir dari kalangan orang tidak mampu yang susah menimba ilmu.

“Ketika kita kursus berbicara masalah biaya karena ilmu sangat mahal tidak semua masyarakat mampu untuk membayar. Padahal selama ini anak-anak yang tidak mampu maupun putus sekolah ini bukan terbatas daya tangkapnya. Namun hanya keterbatasan secara ekonomi,” ujarnya.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X