TANA TIDUNG - Frekuensi sosialisasi terus digencarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tana Tidung. Masih dalam rangkaian sosialisasi kepada pemilih pemula, perempuan dan disabilitas, KPU melibatkan para Relawan Demokrasi di daerah tersebut. Mereka diturunkan langsung ke masyarakat.
Salah seorang warga Buong Baru Kecamatan Betayau, Su'ud mengatakan sosialisasi ini sangat penting karena mengingat di pemilu tahun ini ada 5 kertas suara yang akan dicoblos,tentu saja ini akan membingungkan masyarakat apa dan bagaimna tata caranya.
"Terima kasih sudah menyampaikan banyak Informasi, sehingga kami paham sistem pemilu tahun ini, dengan begini sekarang kami bisa mengenal yang mana surat suara Presiden dan mana yang DPD,DPR," ujar Su'ud yang saat itu serius menyimak materi sosialisasi Minggu (31/3).
Ketua KPU Tana Tidung, Hendra Wahyudi mengatakan hal ini dilakukan untuk membantu penyelenggara melakukan sosialisasi ke warga, terutama tentang tata cara pencoblosan di 17 April 2019.
“Apalagi di surat suara tahun ini khusus untuk DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD kabupaten tidak ada gambar calon-calon, sehingga perlu dilakukan sosialisasi kepada para pemilih agar mereka tidak bingung nantinya,” ujarnya.
Sosialisasi yang telah dilakukan yakni perihal surat suara tanpa gambar dengan mengundang warga pemilih, agar mereka lebih mengenal lima surat suara yang akan dicoblos nantinya.
“Harapannya agar mereka bisa tetap bijak dan cerdas dalam memilih. Kami juga menjelaskan mengenai 5 (lima) warna surat suara beserta partai-partainya, kemudian disertai pula dengan contoh surat suaranya. Kami juga menerangkan mengenai tata cara pencoblosan yang baik dan benar,” lanjutnya.
Dia juga menambahkan, sosialisasi ini agar masyarakat tahu bagaimana cara memilih pada Pemilu Pilpres dan Pileg mendatang, karena pemilu sangat penting bagi masyarakat menentukan pemimpin bangsa ke depan.
“Kami selaku KPU mengajak semua elemen masyarakat agar menggunakan hak pilihnya pada tanggal 17 April 2019 mendatang,” imbuhnya.
Kegiatan ini fokus terus menerus dilakukan sebagai bentuk perlindungan hak pilih masyarakat dan peningkatan jumlah sadar pemilih serta target ditekannya jumlah golput di wilayah Tana Tidung.
KPU menargetkan minimal kurang dari 20 persen angka golput, sehingga jumlah suara dapat terhimpun dengan maksimal dalam pemilu 2019 ini. (*/rko/zia)