Anggaran BPBD Cuma Menutupi Gaji dan ATK, Duit Penanggulangan Bencananya Mana?

- Sabtu, 30 Maret 2019 | 10:32 WIB

TARAKAN - Terbatasnya anggaran, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tarakan tak dapat melakukan penanganan maksimal atas sejumlah bencana akhir-akhir ini. BPBD hanya mengerahkan bantuan personel semampunya.

“Saat ini kami tidak ada lagi bantuan operasional kepada kami. Sudah tidak ada lagi terpal dan peralatan logistik lain. Sehingga dalam upaya penangganan kami hanya bisa mengandalkan tenaga dalam memberi bantuan korban bencana,” ungkapnya Kepala BPBD Tarakan Abdul Azis, Jumat (29/3).

Beberapa tahun sebelumnya, BPBD masih menerima bantuan operasional dari pemerintah pusat. Ia menjelaskan hingga saat ini pihaknya sudah tidak lagi menerima bantuan logistik, sehingga sejak 2018 lalu hanya menggunakan stok bantuan yang tersisa.

“Kalau dulu, kami ada anggaran bantuan dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), yaitu paket logistik. Bahkan untuk anak sekolah itu ada. Tapi kan sekarang bantuan itu sudah tidak ada lagi. Yang dulunya setiap tahun ada, semakin tahun berkurang dan akhirnya sudah tidak ada lagi,” terangnya.

Tidak adanya bantuan logistik tidak terlepas dari kondisi keuangan daerah yang memprihatinkan. Pada tahun ini pihaknya hanya terfokus dalam membayar utang saja. Walau demikian, pihaknya akan memperjuangkan bantuan di APBD-P 2019 atau APBD 2020.

“Dari ABPD kan kita tahu sama-sama anggaran untuk pakai bayar utang saja. Oleh karena itu kami bekerja dengan sebatas kemampuan saja. Mudah-mudahan nanti di Anggaran Perubahan (APBD-P) bisa kita usulkan. Kan anggaran 2019 sudah ditetapkan,” ujarnya.

Anggaran saat ini terbatas, dan tidak dapat digunakan dalam operasional di lapangan. “Anggaran kami tahun ini cuma buat gaji, ATK (alat tulis kantor), bayar utang dan biaya transportasi. Makanya setiap ada musibah kami datang membantu tapi tidak bisa melakukan penanganan maksimal, seperti memberi terpal atau tenda kepada korban,” ucapnya.

BPBD tak lagi menjadi prioritas pada penyusunan anggaran meski perannya vital dalam pelayanan kepada masyarakat. “Tidak ada. Padahal peran BPBD ini luar biasa di masyarakat. Bahkan hal yang belum termasuk bencana saja kami juga tetap membantu. Sangat disayangkan badan yang memegang peran vital tidak menjadi prioritas dalam pembagian anggaran,” tuturnya.

Meski demikian, musibah banjir dan tanah longsor pada musim penghujan, mau tidak mau harus disikapi dengan penanganan maksimal. “Mungkin musim hujan yang rawan bencana seperti ini bisa membuat orang sadar jika Badan Penanggulangan Bencana sangat diandalkan bagi masyarakat. Sehingga tahun depan usulan anggaran buat kami bisa diterima,” imbuhnya. (*/zac/lim)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X