TARAKAN – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tarakan memperkirakan tiga hari ke depan, kondisi cuaca di Tarakan dan sekitarnya masih diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga lebat.
Dijelaskan Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tarakan, Muhammad Hermansyah, pola hujan pada Maret dan April di wilayah Kalimantan Utara (Kaltara) cukup tinggi. Kemungkinan karakteristik umum di suatu wilayah, yang berbeda-beda.
Berdasarkan data pantauan, masa udara dari wilayah Pasifik cukup kuat. Kemudian, dipengaruhi oleh pembelokan angin di Kalimantan Barat. Yang menyebabkan kecepatan angin di Kaltara terlambat dan menyebabkan pertumbuhan awan meningkat.
“Memang tiap tahun pola hujan di wilayah Kaltara, pada Maret dan April cukup tinggi,” jelas Herman.
Adapun tiga hari ke depan, wilayah Tarakan dan sekitarnya diperkirakan masih berpotensi hujan ringan hingga lebat. Dengan durasi waktu yang berbeda-beda, terjadi saat sore, malam dan dini hari. “Tidak hanya di Tarakan, tapi hampir seluruh wilayah di Kaltara,” katanya.
Sementara tinggi gelombang berkisar 0,5 meter hingga 1,25 meter. Dalam artian masih dalam kategori slight sea alias aman untuk berlayar. Namun aktivitas di perairan tetap diwaspadai. Apalagi saat hujan yang disertai angin kencang. “Karena biasanya sebelum hujan diawali dengan angin, atau saat hujan bersamaan dengan angin. Jadi tetap lebih waspada,” jelasnya.
Mengingat tiga hari ke depannya ada potensi hujan, diimbaunya agar masyarakat tetap waspada dan selalu siap. Entah itu membersihkan drainase agar air mengalir lancar dan pohon yang berpotensi tumbang. Kemudian bagi warga yang tinggal di daerah rawan longsor agar tetap waspada. Lantaran beberapa hari ini Tarakan diguyur hujan. Adanya kejenuhan tanah karena air yang tertahan, dan berpotensi terjadinya longsor.
“Tidak serta merta hujan pertama langsung longsor. Tapi kejenuhan dari tanahnya sudah tinggi, artinya kadar airnya menumpuk lebih potensi terjadinya longsor. Tapi tidak hanya daerah rawan longsor. Baik itu di darat maupun di laut, juga sangat berpengaruh,” tutupnya. (*/one/eza)