TANA TIDUNG- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tana Tidung mengingatkan kepada para caleg DPRD Kabupaten Tana Tidung yang akan bertarung di pemilu 2019 boleh melakukan kampanye akbar atau rapat umum pada 21 hari sebelum masa tenang yaitu 24 Maret hingga 13 April 2019.
Untuk masa kampanye pemilu, dijadwalakn berlangsung mulai 23 September hingga 13 April 2019 mendatang. Pada masa kampanye ini para caleg dibebaskan melakukan kampanye dialog kepada masyarakat untuk menyampaikan visi dan misi serta program yang ditawarkan kepada masyarakat.
Masyarakat juga diminta aktif dalam mengawasi proses kampanye pileg 2019 ini. Itu ditegaskan Ketua KPU Tana Tidung, Hendra Wahyudi. Lanjutnya, bagi masyarakat yang menemukan hal yang tidak memenuhi persyaratan dapat melaporkan kepada KPU atau Bawaslu terdekat. Kemudian tambahnya, KPU memang mengkhawatirkan masyarakat akan banyak yang golput lantaran pemilu serentak ini masyarakat akan dihadapkan dengan 5 jenis surat suara yang berbeda baik untuk masing-masing pilpres, DPD RI, DPR RI, DPRD tingkat provinsi dan DPRD tingkat kabupaten/kota. “ Karena berbeda khawatir pemilih pemula dan yang lanjut usia atau yang tidak begitu mengerti memilih untuk golput, tapi dengan adanya peserta pemilu yang door to door melakukan simulasi bagaimana cara mencoblos akan memudahkan pemilih menggunakan hak pilihnya,” ujar Hendra Wahyudi.
Diakuinya, kampanye yang mereka lakukan memang seharusnya karena sudah memasuki masa kampanye dan akan berakhir saat memasuki hari tenang dan dimulai Minggu (24/3) hingga 13 April mendatang. Para peserta pemilu diperbolehkan memasang iklan kampanye baik pada media cetak, media elektronik dan media jaringan lainnya.
“Silakan saja yang penting berkampanye sesuai aturan PKPU yang berlaku tentang kampanye, dan per 24 Maret hingga 13 April masa bagi peserta pemilu memasang iklan kampanye sebelum memasuki hari tenang,” katanya.
Salah seorang warga, Angga (30) mengatakan banyak caleg yang sudah melakukan kampanye dari pintu ke pintu. Di kediamannya juga didatangi salah seorang caleg yang menyosialisasikan bagaimana cara pencoblosan serta memperkenalkan 5 surat suara yang tadinya dirinya belum paham.
"Ya ada satu caleg datang ke rumah serta mengajarkan saya dan keluarga a cara mencoblos. Karena saya bingung kan ada 5 surat suara tuh. Jadi bingung yang mana presiden dan yang mana DPRD. Setelah diajari saya sudah paham," ungkap Angga yang mengaku bekerja sebagai motoris speedboat di Kabupaten Tana Tidung itu. (*/rko/zia)
