NUNUKAN – Tim U-12 Sekolah sepak bola (SSB) Garuda Perbatasan, yang mewakili Kalimantan Utara (Kaltara) dalam ajang piala aqua di Kaltim, hanya dapat mampu tembus di babak 16 besar, setelah kalah dengan tim dari Kota Balikpapan.
“Tim hanya dapat bermain hingga di babak 16 besar, karena kebobolan satu gol dari tim lawan,” kata Asril, pelatih SSB Garuda Perbatasan.
Dijelaskan Asril, timnya telah bermain sesuai kemampuan, terlebih lagi sebanyak 48 tim yang ikut bertanding. Lolos di fase grup merupakan sebuah prestasi yang harus diperhitungkan. “Karena sebelumnya tidak mampu lolos dari fase grup,” tuturnya.
Lanjut dia, sebanyak 10 orang yang diberangkatkan ke Kota Balikpapan dengan bantuan dari sponsor. Walaupun minim anggaran, kata Asril, pihaknya tetap dapat mengikuti turnamen tersebut, dengan antusiasme semangat dari anak-anak yang cukup luar biasa. “Minimal anak dari perbatasan ini mendapatkan pengalaman bertanding di level ini,” tuturnya. “SSB Garuda Perbatasan adalah tim satu-satunya mewakili Kaltara di Kota Balikpapan,” lanjutnya.
Dijelaskan Asril lebih jauh, timnya ke Balikpapan menggunakan kapal laut. Begitu pula dengan pulang ke Sebatik menggunakan kapal laut. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan anggaran yang ada. “Sebenarnya anak dari perbatasan yang dapat mewakili Kaltara ini harus mendapatkan dukungan dari pemerintah, agar dapat meraih prestasi di tingkat yang lebih tinggi. Karena untuk memaksimalkan kemampuan tim harus didukung dengan beberapa hal, termasuk latihan yang maksimal,” tuturnya.
Menurutnya, mengikuti pertandingan di luar dari Sebatik sebagai ajang perkenalan daerah. Bahwa ada tim dari perbatasan yang mampu mewakili Kaltara di turnamen yang bergensi, apalagi tim yang juara di turnamen ini akan mewakili Kalimantan ke tingkat nasional. “Saya tetap selalu mendukung dan membimbing para anak-anak ini, agar tetap semangat dalam berlatih,” ujarnya. (nal/ash)
