MESKI surat suara yang telah tiba di Kota Tarakan telah dilipat oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), namun ketersediaan formulir C1 hingga kini masih belum berada di tangan KPU.
Berdasarkan hasil pertemuan Radar Tarakan denganKetua KPU Tarakan Nasruddin pada Jumat (22/3), mengatakan bahwa pihaknya telah melipat dan menyortir surat suara seraya menunggu formulir C1 yang hingga kini belum tiba. “Nanti kalau sudah lengkap baru kami lakukan pengepakan untuk dimasukkan ke dalam kotak suara,” tuturnya.
Untuk diketahui, KPU Tarakan menemukan sebagian surat suara yang rusak, namun berdasarkan instruksi KPU RI yang memberikan amanah kepada KPU provinsi untuk melihat dan menghitung jumlah surat suara rusak di setiap provinsi.
“Jadi semuanya sudah selesai, tinggal menunggu beberapa formulir tinggal digabung dan disimpan di dalam kotak suara,” tutupnya.
Sementara itu, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Tarakan Sulaiman mengatakan, bahwa hal yang berkaitan dengan logistik maupun surat suara memiliki metode pengawasan yang berbeda dengan proses Pilkada 2018 lalu.
Pada Pemilu 2019 ini, seluruh logistik yang berkaitan dengan surat suara dikendalikan oleh KPU RI secara langsung yang dimulai dari proyek hingga proses percetakan dan pengepakan surat suara seluruhnya menjadi tanggung jawab KPU RI. “Jadi KPU kabupaten-kota hanya menerima kiriman dari KPU RI, sehingga kami hanya mengusulkan kepada KPU kota bahwa harus melakukan proses pergantian surat suara rusak,” jelasnya.
Nah, jika telah disampaikan kepada KPU kota, maka KPU kota akan menyampaikan perkara kerusakan surat suara kepada KPU provinsi yang kemudian diteruskan ke KPU RI untuk dicetak ulang dan dikirim kembali ke KPU kota. “Kalau kemarin (Pilkada 2018) kan enggak, kami langsung berkoordinasi dengan KPU kota kemudian kami langsung mengusulkan ke percetakan untuk dicetak kembali kalau misalnya ada kekurangan surat suara,” pungkasnya. (*/shy/lim)
